Jumat, 10 Oktober 2025

Nasional

Geger Benda Asing di Langit, Benarkah Meteor Jatuh di Cirebon? Begini Penjelasan Pihak BRIN

Senin, 6 Oktober 2025 14:37 WIB
Tribun Medan

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa langka diduga adanya benda dari langit atau meteor membuat geger warga Majalengka dan Cirebon.

Warga dihebohkan penampakan fenomena langit cahaya misterius berwarna hijau kemerahan yang melintas cepat di langit, serta adanya dentuman keras pada Minggu (5/10/2025) malam sekitar pukul 18.45 WIB.

Peristiwa langka ini diduga kuat berasal dari benda langit atau meteor yang memasuki atmosfer.

Laporan awal datang dari Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka.

Warga menyaksikan cahaya terang berbentuk bola api besar yang bergerak cepat dari barat ke timur.

Tak lama setelah itu, dentuman keras terdengar dan menimbulkan getaran yang kuat.

“Cahayanya cepat sekali, seperti bola api besar. Setelah itu langsung terdengar dentuman keras. Kaca rumah sampai bergetar, dikira gempa. Banyak warga keluar rumah,” kata warga setempat, Aceng Kurniawan, Senin 6 Oktober 2025 dilansir dari TribunJabar.id.

Fenomena serupa juga dilaporkan oleh warga di beberapa kecamatan di wilayah timur Cirebon, seperti Lemahabang.

Dentuman tersebut mengundang keheranan karena terjadi saat langit tampak cerah dan tidak ada hujan.

Baca: TERKUAK! NETANYAHU DALANG PEMBAKARAN Kapal Global Sumud Flotilla yang Menuju Gaza

Menanggapi laporan yang meresahkan masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati segera melakukan pengumpulan data awal.

Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, memastikan bahwa dentuman tersebut bukan disebabkan oleh aktivitas cuaca ekstrem seperti petir atau badai.

"Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon pada waktu kejadian," jelas Fuad.

Ia menambahkan, BMKG juga belum mencatat adanya aktivitas meteorologis maupun getaran signifikan.

Baca: Kabar Duka! Prajurit Kostrad Meninggal seusai Jatuh dari Tank pada Malam sebelum HUT ke-80 TNI

BRIN adalah singkatan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebuah lembaga pemerintah Indonesia yang bertugas mengoordinasikan, mengintegrasikan, dan memperkuat kegiatan riset dan inovasi nasional.

Pusat Riset Antariksa BRIN, yang dulunya merupakan bagian dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).

Mereka melakukan pengamatan terhadap fenomena astronomi seperti hujan meteor, gerhana, dan pergerakan benda langit lainnya.

BRIN juga mengelola observatorium seperti Observatorium Bosscha di Lembang dan Observatorium Nasional Timau di NTT.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut.

Berdasarkan sejumlah kesaksian warga dan rekaman CCTV, Thomas menduga bahwa sumber cahaya dan suara tersebut berasal dari meteor berukuran cukup besar.

“Saya menduga itu meteor yang melintas dari arah barat daya, memasuki wilayah Kuningan–Kabupaten Cirebon sekitar pukul 18.35–18.39 WIB,” kata Thomas.

Ia menjelaskan bahwa suara dentuman terjadi akibat gelombang kejut (sonic boom) yang dihasilkan saat meteor memasuki lapisan atmosfer lebih rendah dan bergesekan dengan udara.

“Saat gesekan makin kuat, meteor menimbulkan tekanan besar hingga menghasilkan suara ledakan,” jelasnya.

Kesimpulan ini didukung oleh tiga bukti utama:

Suara dentuman keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Cirebon.
Getaran kecil yang sempat terdeteksi oleh sensor BMKG Cirebon pada pukul 18.39.12 WIB.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan bola api meluncur cepat di langit sekitar pukul 18.35 WIB.
Hingga saat ini, tidak ada laporan kerusakan maupun penemuan benda asing di daerah yang dinarasikan sebagai lokasi jatuhnya meteor.

“Perlu waktu untuk mengonfirmasi apakah ada sisa meteor yang jatuh ke permukaan. Jika hanya meledak di udara, biasanya tidak menimbulkan dampak fisik di darat,” jelas Thomas.

BMKG memastikan bahwa fenomena seperti ini termasuk langka, tetapi tidak berbahaya jika meteor meledak di atmosfer bagian atas.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Meteor Jatuh di Cirebon? Fenomena Bola Api dan Dentuman Keras, Simak Penjelasan BMKG hingga BRIN
 
 

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribun Medan

Tags
   #Meteor   #Cirebon   #BRIN   #Jatuh

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved