Terkini Daerah

Kumpul Kebo 22 Tahun, Pria ini Tega Aniaya Buah Hatinya Pakai Rokok, Terungkap saat Cek Gizi Buruk

Sabtu, 20 Juli 2019 15:19 WIB

Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasangan bernama Bram (45) dan Erni menjalani kehidupan bersama tanpa ikatan perkawinan selama 22 tahun sejak 1996.

Keduanya adalah warga Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Kasus kumpul kebo tersebut terungkap karena sang anak yang berinisial DDS (2) yang dilaporkan dianiaya dan kemudian menderita gizi buruk.

Bram juga dilaporkan terkait pengancaman terhadap Erni.

Kasubag Humas Polres Kupang, Iptu Simon Seran mengatakan Bram tinggal bersama Erni tanpa ada ikatan perkawinan yang sah.

"Mereka kumpul kebo sejak tahun 1996 silam, dan telah memiliki delapan anak," kata Simon dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/7/2019) malam.

Polisi kemudian pertanyakan status perkawainan Erni dan suaminya.

Ternyata mereka belum menikah, baik secara agama maupun pemerintah.

"Akhirnya penyidik mengubah kasus tersebut menjadi kasus penganiayaan," sebut Simon.

Pelaku kini telah dibekuk pihak kepolisian setelah sempat melarikan diri.

Bram diduga juga senang mengkonsumsi jatah susu bantuan dari pemerintah untuk bayinya.

"Saya memang minum susu bantuan yang sebenarnya untuk anak-anak saya," kata Bram.

Pelaku memukul DDS dengan tangannya dan menyebabkan buah hatinya patah tulang.

Ia juga menyulut api rokok ke mulut korban dan wajahnya karena sang anak sering menangis.

Pelaku yang bekerja sebagai petani itu memang sering menganiaya anak-anaknya, termasuk korban. (Tribun-Video.com/GPS)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Penganiaya Balita Gizi Buruk Sering Konsumsi Susu Bantuan untuk Anaknya"