Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Janji Manis Trump? Bakal Menghadirkan "Sesuatu yang Istimewa" Terkait Gaza, Netanyahu Dituding Ragu

Senin, 29 September 2025 14:49 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji akan menghadirkan "sesuatu yang istimewa" terkait situasi di Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut masih ragu menyetujui rencana gencatan senjata yang diajukan AS.

Apa yang terjadi?

Trump dan Netanyahu dijadwalkan bertemu pada Senin (29/9/2025).

Pertemuan ini diklaim sebagai pertemuan berisiko tinggi, yang bakal membahas rencana komprehensif.

Rencana ini mencakup pembebasan seluruh sandera Hamas yang masih ditahan.

Trump menyatakan optimisme besar melalui media sosial, menegaskan peluang untuk mencapai "KEHEBATAN DI TIMUR TENGAH".

Ia meminta semua pihak bersatu untuk mewujudkan sesuatu yang unik dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca: Terkuak Bocoran Rencana Perdamaian Israel di Jalur Gaza Gagasan Donald Trump, Ada Opsi Kontroversial

Netanyahu belum menyetujui rencana itu secara resmi.

Dalam wawancara dengan Fox News, ia menyatakan, "Kami sedang menggodoknya. Rencana itu belum final."

Netanyahu juga tidak meminta maaf atas serangan Israel di Kota Gaza yang menargetkan para pemimpin senior Hamas.

Ia menegaskan fokus Israel hanya pada Hamas.

Hamas mengatakan belum menerima proposal gencatan senjata baru.

Mereka siap meninjau setiap proposal dari mediator dengan sikap positif dan bertanggung jawab.

Hamas menekankan hak-hak nasional rakyat Palestina tetap dijunjung tinggi.

Pejabat Israel menyebut sebagian besar 21 poin rencana telah dibahas dengan Netanyahu sebelumnya.

Beberapa elemen, seperti peran Otoritas Palestina dan referensi terhadap aspirasi negara Palestina di masa depan, kemungkinan akan ditolak Netanyahu.

Ia diperkirakan akan mendorong perubahan pada beberapa poin sebelum AS menyelesaikan proposal final.

Sebelumnya, Netanyahu bertemu dengan utusan Trump, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Baca: Kekuatan Solidaritas! Gaza Bikin Dunia Bersatu, Israel Dihujani Sanksi Dagang hingga Boikot Global

Trump telah mempresentasikan rencana pascaperang kepada negara-negara Arab di PBB pada Selasa lalu.

Harapannya adalah membuka jalan bagi penyelesaian konflik di Gaza.

Sekutu politik sayap kanan Netanyahu, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, menentang rencana yang melibatkan Otoritas Palestina.

Mereka mengancam akan menggulingkan pemerintah jika perang diakhiri tanpa kekalahan penuh Hamas.

Ben Gvir menulis di X, "Anda tidak memiliki mandat untuk mengakhiri perang tanpa kekalahan Hamas sepenuhnya."

Menjelang pertemuan Trump dan Netanyahu, keluarga sandera di New York menggelar unjuk rasa di Central Park.

Mereka menuntut diakhirinya perang dan pembebasan sandera.

Dani Miran, ayah dari sandera Omri Miran, mengatakan, "Kami tidak putus asa. Kami terus berjuang untuk membawa Omri dan semua sandera pulang."

Seorang sandera yang telah dibebaskan, Ilana Gritzweski, menuduh Netanyahu lebih memilih serangan mematikan daripada keselamatan sandera.

Ia menyerukan Trump mengambil tindakan untuk mengakhiri perang dan menyelamatkan semua sandera yang masih hidup.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Janji Kejutan Istimewa soal Gaza, Netanyahu Dituding Ragu soal Kesepakatan Gencatan Senjata

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Anggraini Puspasari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved