Kronologi 11 Oknum Brimob Tega Keroyok Satu Keluarga di Bula, Pelaku juga Sempat Todong Senjata Api

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Dua keluarga di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) diduga menjadi korban kekerasan oleh 11 oknum anggota Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor, Senin (22/9/2025).

Para korban diantaranya; Jamina Rumadedey (26), Abdul Haji Rumaday (30), Dessy Rumaday (31), Jamila rumaday (51), Ranja Rumaday (20), Alfaris Rumaday (2), da Safitri Rumaday (4).

Kepada Tribun Ambon, salah satu korban Jamina Rumadedey (26) menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 10.20 WIT. Saat itu, Abdul Haji tengah berada di rumahnya, tiba-tiba datang 11 orang yang diduga oknum Brimob.

Ibu korban sempat mempersilahkan belasan brimob tersebut untuk membicarakan masalahnya.

Baca: Detik-detik 11 Oknum Anggota Brimob di Bula Keroyok Satu Keluarga hingga Todong Senjata Api

Namun masyarakat yang hendak membantu justru ditodong senjata api oleh oknum Brimob.

Hal itu membuat masyarakat di sekitar pun takut.

Sempat terjadi interaksi cekcok di antara korban dan oknum.

Hingga pada akhirnya berujung pada aksi pemukulan oleh belasan oknum Brimob tersebut terhadap seluruh keluarga di dalam rumah.

Aksi itu menyebabkan para korban mengalami cidera.

Baca: Massa Kepung Markas Brimob Kota Bula Buntut 11 Oknum Polisi Terlibat Pengeroyokan Warga

Pasca kejadian, korban bersama sekitar 100 warga langsung mendatangi Markas Kompi 3 Yon B Pelopor.

Korban menuntut agar ke-11 terduga pelaku dihadirkan untuk dimintai pertanggungjawaban.

Salah satu korban bernama Abdul Haji Rumaday juga ikut bersama massa.

Dengan mengenakan pakaian dinas ASN, tampak di bagian wajahnya mengalami luka diduga akibat tindak kekerasan.

Ia mengaku, kehadirannya disana untuk menuntut pertanggungjawaban atas penganiayaan yang dilakukan oleh belasan oknum anggota Brimob.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIT ini berlangsung panas, warga berulang kali bersorak dan minta terduga pelaku dihadirkan.

Pasalnya, mereka menilai penganiayaan itu dilakukan tanpa alasan yang jelas.

Para pengunjuk rasa menilai bahwa tindakan oknum tersebut tidak mencerminkan sikap seorang abdi negara yang digaji oleh uang rakyat, dan perbuatannya dianggap sangat tidak manusiawi.

Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Warga Dikeroyok Belasan Oknum Brimob di Seram Bagian Timur, Ini Kronologinya