Tribunnews WIKI
Nasi Liwet - Kuliner Khas Solo
TRIBUN-VIDEO.COM - Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo yang berupa nasi gurih mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).
Nasi Liwet merupakan menu yang wajib dicoba bila datang ke kota Solo, karena menu ini sudah sangat dikenal di seluruh penjuru kota, dan bahkan sudah menjadi salah satu menu utama dihotel-hotel berbintang di Indonesia.
Nasi liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam, sehingga nasi liwet mempunyai aroma yang khas dan rasanya gurih.
Nasi liwet biasa dihidangkan bersama sayur papaya atau jipang yang dimasak pedas, kemudian ditambahkan aneka lauk seperti: telur rebus, daging ayam yang di suwir, Kumut (dari bahan santan yang dikentalkan), hati/ampela ayam yang direbus, tahu tempe bacem.
Dalam penyajiannya, nasi liwet mempunyai ciri khas yaitu dengan daun pisang yang dipincuk dan sendoknya pun juga bisa menggunakan potongan daun pisang yang dilipat.
Nasi liwet pun merupakan makanan yang mudah ditemui di kota Solo.
Saat pagi dan malam hari, hampir di setiap pojok kota kita temui para penjualnya.
Cara menjualnya pun cukup unik, mereka membawa nasi liwet didalam bakul dan juga disediakan tempat berupa tikar sebagai tempat duduk/lesehan bagi mereka yang ingin makan ditempat.
Sejarah
Nasi liwet adalah kuliner asli bikinan kaum pribumi.
Sebagai produk asli pribumi, nasi liwet memiliki riwayat sejarah yang panjang.
Zaman dulu, setiap bulan Mulud (Maulid), masyarakat Jawa rutin menggelar upacara Selametan (kenduri).
Upacara Selametan itu ditujukan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW dengan harapan mendapatkan berkah.
Dalam sumber tradisi lisan, konon utusan Gusti Pangeran itu gemar menyantap nasi samin.
Lantaran orang Jawa tidak bisa memasak nasi samin, maka mereka membuat nasi yang menyerupai nasi samin, yakni nasi liwet.
Menurut Serat Centhini (1814-1823), nasi liwet dihadirkan ketika Pulau Jawa diguncang gempa bumi.
Nasi liwet dihadirkan dengan sebaris doa yang dilantunkan untuk keselamatan.
Dalam naskah kuno itu juga memuat kalimat: liwet anget ulam kang nggajih/ wus lumajeng ngarsi/ sadaya kemebul.
Konon Paku Buwana IX (1861-1893) memborong nasi liwet untuk para pangrawit keraton.
Ketika hendak pulang, para penabuh gamelan keraton disediakan makanan nasi liwet. Para pangrawit diminta makan supaya istrinya nanti tidak repot menyiapkan sarapan.
Dari cerita ini, nasi liwet ternyata sejak dulu telah masuk ke dalam “lidah” komunitas kerajaan.
Perjalanan wisata kuliner nasi liwet bergerak di dalam ruang yang berbeda dari masa ke masa, seperti halnya sejarah batik Lawean dan Kauman.
Nasi liwet sanggup bertarung di tengah arus kuliner beraroma modern.
Kuliner lawas yang sederhana, sesederhana nasi liwet tidak kalah dengan kuliner yang dikemas mewah.
Nasi liwet menerabas batas dan sekat-sekat sosial.
Filosofi
Makan nasi liwet menyumbang ekspresi makna kultural Jawa.
Nasi (bahasa Jawa: sego, sekul) sangat kaya pesan dan makna.
Menurut buku Peribahasa dan Saloko Bahasa Jawa (1980) terdapat beberapa pesan kultural tentang nasi (sego, sekul).
Sekul pamit (nasi berpamit), yakni terlambat mengerjakan sesuatu dan tidak memperoleh upahnya.
Suatu ajaran bagi kita tentang pentingnya kedisiplinan.
Sekul urug (nasi timbunan) yakni segala sesuatu yang tiada faedahnya.
Menimbun dengan nasi akan sia-sia karena akan lenyap.
Beberapa pesan dan makna dari sepincuk nasi ini menggambarkan luasnya implikasi atau efek sosial-kultural kedekatan manusia Jawa dengan nasi, bagian primer dari nasi liwet.
Ekspresi kultural tersebut mengajarkan keutamaan hidup manusia tidak hanya urusan makan (muluk), namun juga mengungkap nilai-nilai lain yang kudu dijunjung terkait tindakan manusia dalam melakoni hidup dan kehidupan.
Resep
Bahan Nasi Liwet:
450 gram beras
4 lembar daun salam
3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
1/2 sendok makan garam
1.150 ml santan dari 1/4 butir kelapa
Bahan Ayam Suwir:
1/2 ekor ayam
3 lembar daun salam
3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
2 cm lengkuas, dimemarkan
1 sendok teh garam
2 sendok teh gram gula merah, sisir
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
Bumbu Halus:
3 butir bawang merah
1 siung bawang putih
1 sendok teh ketumbar butiran, disangrai
2 butir kemiri, disangrai
Bahan Telur Pindang:
8 butir telur ayam ukuran kecil
2.000 ml air
1 sendok makan garam
15 buah kulit bawang merah
10 lembar daun jati
10 lembar daun jambu biji
2 lembar daun salam
Bahan Sayur Labu Siam:
1 buah (500 gram) labu siam, dipotong korek api
5 butir bawang merah, diiris tipis
2 siung bawang putih, diiris halus
2 lembar daun salam
2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
2 buah cabai merah besar, dibuang biji, diiris miring
12 buah cabai rawit merah utuh
2 1/2 sendok teh garam
1 sendok makan gula merah
750 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bahan Telur Areh:
5 putih telur, dikocok lepas
3/4 sendok teh garam
300 ml santan dari 1/4 butir kelapa
Bahan Taburan:
2 sendok makan bawang merah goreng (3)
Cara Membuat
- Nasi liwet, rebus beras, daun salam, serai, garam, dan santan sampai mendidih. Tutup panci. Kecilkan api. Masak sampai matang sambil sesekali di aduk. Angkat. Aduk-aduk sampai pulen dan matang.
- Ayam suwir ungkep, semua bahan diaduk rata bersama bumbu halus. Lalu masak hingga matang. Angkat ayam. Suwir-suwir dagingnya. Lalu didihkan lagi kuahnya. Angkat dan sisihkan.
- Panaskan sisa bumbu sampai kental untuk areh. Sisihkan.
- Telur pindang, rebus semua bahan sampai matang. Ketuk-ketuk sampai retak. Rebus lagi sampai kecokelatan.
- Sayur labu siam, panaskan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih, daun salam, serai, dan cabai merah sampai harum. Masukkan labu siam dan cabai rawit. Aduk sampai layu. Tambahkan garam, merica bubuk, gula merah. Aduk rata. Tuang santan. Rebus sambil diaduk sampai mendidih.
- Telur areh, kocok lepas telur, garam, dan santan. Rebus telur aduk sesekali sampai telur agak bergumpal. Kemudian angkat.
- Sajikan maskan nasi liwet Solo dengan sayur labu siam, ayam suwir ungkep, telur areh, lalu disiram areh. Taburi dengan bawang merah goreng.
(Tribunnewswiki.com/Wiene Wardhani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasi Liwet
ARTIKEL POPULER:
VIRAL OF THE DAY: Dua Pria Mencuri Tas dengan Menggunakan Selimut di Kereta Api
VIRAL OF THE DAY: Anak Wakil Wali Kota Tidore Kerja Jadi Kuli Bangunan
Viral di FB Pria Pukuli Pemuda Keterbelakangan Mental
TONTON JUGA:
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki
Ramadan 2025
Cara Membuat Nasi Liwet Rice Cooker Anti Gagal, Gurih dan Berbumbu tapi Mudah Membuatnya
Jumat, 28 Februari 2025
Live Update
Kuliner Solo Legendaris, Selat Mbak Lies Miliki Tempat Instagramable dan Unik, Incaran Pelanggan!
Sabtu, 29 Juli 2023
Makan Enak di Solo
Makan Enak di Solo: Waroeng Kopi nDoro Putri, Sajikan Cita Rasa Kuliner Khas Aceh
Jumat, 7 April 2023
Terkini Daerah
Makan Enak di Solo: Warung Nasi Liwet dan Gudek Mbak Nunik, Seporsinya Rp 8 Ribu
Jumat, 31 Maret 2023
MAKAN ENAK DI SOLO
Makan Enak di Solo: Menikmati Sejuknya Tawangmangu dengan Sate Kambing Muda Disajikan di Hotplate
Senin, 27 Maret 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.