Minggu, 17 Agustus 2025

Nasional

CUMA 20 DETIK Temui Massa, Bupati Pati Sudewo Langsung Dilempari Botol dan Sandal

Kamis, 14 Agustus 2025 10:19 WIB
Tribun Jabar

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Pati Sudewo didemo oleh puluhan ribu warga, Rabu 13 Agustus 2025.

Para pendemo menuntut Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Pati.

Bupati Sudewo dilantik pada 20 Februari 2025.

Dia memenangi Pilbup Pati bersama wakilnya, Risma Ardi Chandra dengan perolehan suara 53,54 persen.

Namun belum genap 6 bulan menjabat, Sudewo sudah didesak warganya untuk mengundurkan diri.

DPRD Pati bahkan menggelar rapat paripurna untuk membuat panitia khusus dan mengusulkan hak angket pemakzulan Sudewo sebagai bupati.

Rapat itu digelar Rabu 13 Agustus 2025 setelah demo warga menuntut Sudewo mundur berakhir ricuh.

Adapun rapat paripurna ini digelar di Gedung DPRD Pati, Jawa Tengah, sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca: VIRAL Polisi Lari Terbirit-birit seusai Jadi Sasaran Amukan Demonstran Pati hingga Jatuh Tersungkur

Hak angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah kabupaten yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menuturkan usulan hak angket telah disepakati dan memenuhi syarat formal.

Dia mengatakan mayoritas anggota DPRD menyepakati terkait usulan hak angket pemakzulan Sudewo sebagai Bupati Pati.

"Anggota DPRD Kabupaten Pati yang telah menandatangani daftar hadir berjumlah 42 orang anggota dari 50 orang anggota," kata Badrudin, dikutip dari YouTube Tribun Jateng.

"Dengan demikian, pada tanggal 13 Agustus 2025 dengan acara usul hak angket anggota DPRD Kabupaten Pati atas kebijakan Bupati Pati tepat pada pukul 13.13 WIB saya nyatakan dibuka," sambung Badrudin.

Dia mengatakan dengan kesepakatan ini, maka pansus pemakzulan Sudewo resmi dibentuk dengan diketuai oleh anggota DPRD dari Fraksi PDIP Bandang Waluyo dan wakilnya adalah anggota DPRD dari Fraksi Demokrat Juni Kurnianto.

"Mereka segera bekerja usai seminggu terbentuk," ujar Badrudin.

Rapat paripurna ini dilaksanakan bersamaan dengan demo yang diikuti puluhan ribu warga sejak Rabu pagi.

Bupati Sudewo sendiri sempat menemui para pendemo.

Baca: Gerindra akan Bina Bupati Pati seusai Menantang Aksi Demo, Dinilai Arogan dan Diingatkan Hati-hati

Dia datang dengan kendaraan rantis milik polisi.

Sudewo hanya 20 detik menemui massa.

Dia berdiri di mobil rantis dan meminta maaf.

"Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya minta maaf yang sebesar-besarnya.

Ke depannya, saya akan berbuat yang lebih baik.

Terima kasih."

Sayang, kemunculannya tak disambut baik massa.

Hanya kalimat itu yang bisa dia sampaikan karena setelah itu, sepatu hingga sandal beterbangan ke arah dia.

Akibatnya, polisi langsung melindungi Sudewo dengan tameng dan segera masuk kembali ke mobil rantis dan meninggalkan lokasi.

Kasus yang menimpa Bupati Pati, Sudewo, berawal dari kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Bupati Pati Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen pada tahun 2025 ini usai menggelar rapat dadakan bersama para camat dan anggota Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) di Pendapa Kabupaten Pati, Minggu (18/5/2025).

Gelombang protes pun bermunculan.

Warga Pati mulai melakukan penggalangan donasi dan mengorganisir demo besar-besaran yang dijadwalkan pada 13 Agustus 2025.

Kemarahan semakin besar setelah Satpol PP mengambil ratusan dus air mineral sumbangan warga untuk rencana demo.

Meski ratusan dus air mineral itu sudah dikembalikan, namun hal itu tak mengurangi kemarahan di masyarakat.

Sumbangan untuk logistik demo di Pati tersebut malah makin membanjir.

Bupati Sudewo menanggapi protes ini dengan menantang massa.

Ia menyatakan tidak akan gentar dan tidak akan mengubah keputusannya, bahkan jika 50.000 orang turun ke jalan.

Hingga akhirnya Bupati Pati Sudewo membatalkan kebijakan ini pada Jumat (8/8/2025).

Pembatalan ini usai Sudewo mendapatkan desakan dari masyarakat, Kementerian Dalam Negeri hingga Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Pembatalan kebijakan kenaikan pajak ini juga tak membuat warga Pati menghentikan rencana aksi demo pada 13 Agustus 2025.

Buktinya, demo besar-besaran itu tetap digelar sejak tadi pagi hingga sore ini.

Unjuk rasa 13 Agustus 2025 itu sendiri ricuh dengan ada korban luka sebanyak 33 orang.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Rini Susilowati, mengatakan ada 33 orang korban luka aksi unjuk rasa 13 Agustus yang dirawat di rumah sakit yang dia pimpin.

Rini mengatakan, ke-33 korban tersebut hanya mengalami luka ringan, tidak ada yang sampai fatal.

Dia juga membantah ada korban meninggal dalam demo ini(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Bupati Sudewo Dilempari Botol dan Sandal saat Menemui Massa Demo, Ini Duduk Perkaranya

# Massa # Bupati Pati # Sudewo # Botol  #Sandal # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribun Jabar

Tags
   #sandal   #botol   #Sudewo   #Bupati Pati

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved