Tribunnews WIKI
Museum Nasional Indonesia, Museum yang Memamerkan Benda Bersejarah Berupa Keramik hingga Patung
TRIBUN-VIDEO.COM - Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) didorong oleh organisasi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) pada 24 April 1778.
Organisasi tersebut bersifat independen dengan tujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
BG memiliki berbagai koleksi dari gibah maupun penelitian-penelitian.
Karena gedung tidak dapat menampung lagi semua koleksinya, maka pada 1862 pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun gedung museum baru di lokasi saat ini.
Gedung museum baru dibuka pada 1868.
Museum ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Jakarta, yang disebut ‘Gedung Gajah’ atau ‘Museum Gajah’.
Sebab di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Roma V) dari Thailand yang pernah berkunjung di Museum Nasional Indonesia (Gajah) pada 1871.
Terkadang Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) juga disebut ‘Gedung Arca’.
Karena di dalam gedung banyak menyimpan berbagai jenis dan bentuk arca dari berbagai periode.
Visi & Misi Museum Nasional Indonesia
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015—2019, Museum Nasional merumuskan Visi dan Misi Tahun 2015—2019 sebagai berikut:
Visi
Visi Museum Nasional Tahun 2015-2019:
“Museum Kebudayaan Indonesia bertaraf internasional melalui insan dan ekosistem yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong”
Makna dari Visi Museum Nasional ”Museum Kebudayaan Indonesia bertaraf internasional melalui insan dan ekosistem yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong”
Misi
Mewujudkan pengelolaan koleksi sesuai standar internasional.
Mewujudkan pelayanan prima.
Mewujudkan Museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi.
Mewujudkan kajian pengembangan permuseuman yang berkualitas.
Mewujudkan tata kelola yang baik dengan pelibatan publik.
Koleksi
Hingga saat ini Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) menyimpan kurang lebih 160.000-an benda-benda bernilai sejarah.
Koleksi di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) terdiri dari tujuh jenis, satu di antaranya koleksi Prasejarah,
Arkeolog masa Klasik atau Hindu-Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi, dan Sejarah.
Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan dibagi menjdi Gedung A dan Gedung B.
Gedung A pada Museum Nasional Museum (Museum Gajah) digunakan untuk ruang pamer dan penyimpanan koleksi.
Sedangkan Gedung B pada Museum Nasional Indonesia ( Museum Gajah) digunakan untuk kantor, ruang konferensi, labolatorium, dan perpustakaan.
Gedung B pada Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Juni 2007.
Salah satu koleksi di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) adalah Patung Bhairawa.
Patung Bhairawa adalah patung tertinggi di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah).
Patung tersebut merupakan manifestasi dari Dewa Loksewara atau Awalokiteswara, perwujudan Boddsisatwa (Pancaran Buddha) di bumi.
Patung Bhairawa merupakan arca tertinggi di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) dengan tinggi mencapai 4.41 meter dan berat 4 ton.
Patung Bhairawa terkenal sebagai sosok patung berwajah bengis.
Patung Bhairawa terlihat memegang mangkok dan pisau di tangannya, dan di bawah kaki Patung Bhairawa menginjak tubuh dan tengkorak manusia.
Gedung
Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) menyediakan virtual tour dan online exhibition.
Awal pintu gerbang terdapat sebuah patung berbentuk gelombang.
Dari patung gelombang tersebut, ke kiri menuju Gedung Gajah (Gedung A), jika luru akan menuju Gedung Arca (Gedung B).
Di sebelah kiri, terdapat Gedung Gajah atau Gedung A, dimana terdapat patung gajah di depannya.
Di dalam Gedung A terdapat ruang Selasar, yang berisi koleksi-koleksi arca kecil di halamannya.
Ruang selasar berbentuk kotak dengan halaman di tengah-tenganya.
Di seberang halaman, terdapat tangga kecil menuju ruangan dengan koleksi-koleksi Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah).
Tepat di atas tangga terdapat patung Bhairawa, diikuti patung-patung lainnya.
Selanjutnya di Ruang Prasejarah terdpat berbagai koleksi batu bersejarah dan koleksi lainnya.
Gedung Gajah atau Gedung A berisi:
Ruang Pameran Koleksi Sejarah
Ruang Pameran Koleksi Etnografi
Ruang Pameran Koleksi Geografi
Ruang Pameran Koleksi Pra Sejarah
Ruang Pameran Koleksi Arkeologi
Ruang Pameran Koleksi Numismatik/Heraldik & Keramik Asing
Gedung Arca atau Gedung B berisi:
Lantai 1: Manusia dan Lingkungan
Lantai 2: Ilmu Pengetahuan, Ekonomi, dan Teknologi
Lantai 3: Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman
Lantai 4: Koleksi Emas dan Keramik Asing.
Jam Operasional & Tiket Masuk
Waktu Kunjungan
Senin dan hari besar nasional : Tutup
Selasa–Jum’at : 08.00–16.00 WIB
Sabtu–Minggu : 08.00–17.00 WIB
Tiket Masuk
1. Pengunjung Perorangan :
b. Anak-anak : Rp2.000
2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang)
b. Anak-anak (TK s.d. SMA) Rp1.000
3. Pengunjung Asing Rp10 ribu (5)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah)
ARTIKEL POPULER:
VIRAL OF THE DAY: Pengemudi Ojol Dibayar Pakai 1 Kg Beras, Penumpang Tak Punya Uang
Viral Penumpang Lahirkan Bayi di Mobil Gocar, Sang Driver Ikut Gemetar dan Panik
VIRAL OF THE DAY: Siwon Choi Kesulitan Baca Salam Bahasanya Sendiri
TONTON JUGA:
Video Production: Panji Anggoro Putro
Sumber: Tribunnews.com
Local Experience
Berawal dari Kebaikan Rakai Panangkaran pada Para Pendeta, Begini Sejarah Pembangunan Candi Kalasan
Sabtu, 13 Juli 2024
Tribunnews Update
Kondisi Terkini 6 Ruangan di Museum Nasional yang Hangus Terbakar, Tembok Gosong hingga Ambruk
Minggu, 17 September 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.