Terkini Nasional
Terkuak! Kompolnas Sebut Kematian Diplomat Tak Masuk Unsur Pidana, Pemeriksaan TKP Selesai
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan ternyata tak bisa dikaitkan dengan kasus pidana.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Harian Kompolnas RI Arief Wicaksono.
Artinya Arya Daru tewas bukan karena pembunuhan atau dibunuh.
Kesimpulan itu diungkap Arief Wicaksono berdasarkan proses penyelidikan yang telah dilakukan penyidik Polda Metro Jaya.
Turut mengawal kasus tersebut, Kompolnas pun ikut mengetahui soal berapa banyak bukti yang telah dihimpun penyidik.
Termasuk jumlah CCTV dan saksi yang telah diperiksa guna mengetahui sebab kematian Arya Daru.
Baca: Tas yang Diplomat Muda Arya Daru Tinggalkan di Rooftop Kemlu Berisi Rekam Medis Soal Rawat Jalan
"Kalau dari bukti awal, olah TKP, penelusuran secara digital evidence dari 20 titik tadi (CCTV), (pemeriksaan) 15 saksi, itu belum ada mengarah ke pidana," kata Arief dalam wawancara di Kompas TV, dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (27/7/2025).
Kendati demikian, Kompolnas masih belum bisa mengurai motif kematian Arya Daru.
Hal tersebut nantinya baru akan dijelaskan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada esok hari, Senin (28/7/2025) dalam konferensi pers resmi.
Namun yang dipastikan oleh Kompolnas adalah pemeriksaan di TKP terkait kasus kematian sang diplomat sudah selesai.
"Kami tidak bisa berasumsi (soal motif kematian), yang jelas di kamar kos yang bersangkutan sudah tuntas (diperiksa)," ujar Arief.
Sebelumnya, Kompolnas juga mengungkap penyebab kematian Arya Daru.
Fakta tersebut diurai Kompolnas setelah pihak kepolisian merilis hasil temuan di TKP soal kondisi jasad sang diplomat saat pertama kali ditemukan pada Selasa (8/7/2025) lalu.
"Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik kemudian terlilit lakban berwarna kuning di tempat tidurnya kemudian tertutup selimut. Korban di atas tempat tidurnya ditemukan menggunakan kaos dan celana pendek," pungkas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam.
Dari temuan tersebut, Kompolnas mengurai hasil penyelidikan dokter forensik soal penyebab kematian Arya Daru.
Yakni disebabkan karena kehabisan napas akibat wajahnya ditutup plastik lalu dililit lakban.
"Kalau disebabkan kematian adalah karena kehabisan napas, yaitu kepala korban ditutupi plastik sebelum ditutupi lakban," ujar Arief Wicaksono.
Baca: Prabowo Serahkan Penyelidikan Kematian Diplomat Arya Daru ke Aparat Hukum: Belum Ada Kesimpulan
Bukti penting terakhir
Terkait dengan pengungkapan kasus kematian Arya Daru yang diumbar Kompolnas, Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji mengurai tanggapan.
Menurut Susno, polisi kini tengah berupaya membalikkan opini publik.
Sebelumnya santer beredar di publik bahwa kematian Arya Daru adalah karena pembunuhan.
Namun belakangan isu tersebut terbantahkan oleh sederet bukti yang ditemukan pihak kepolisian.
Salah satu bukti terbesarnya adalah rekaman CCTV saat Arya Daru mendatangi rooftop gedung Kemlu lantai 12 pada Senin (7/7/2025).
Baca: Rekam Medis Arya Daru Ditemukan di Rooftop Kemlu, Tewas usai Temui Dokter, Sakit Atau Sinyal Bahaya?
Kedatangan Arya Daru ke rooftop lalu berdiam diri selama 1 jam 26 menit pun dicurigai publik sebagai upaya mengakhiri hidup.
"Membalikkan opini yang sudah terbentuk itu betapa susahnya. Harus detail. Misalnya lakbannya sudah ketemu, asalnya dari mana. Kemudian korban naik ke lantai 12 celingak-celinguk. Kemudian meninggalkan sesuatu yang berharga," ungkap Susno Duadji.
Lalu bukti berikutnya yang menggeser isu pembunuhan di kasus kematian Arya Daru adalah soal temuan pintu terkunci ganda di kamar kosan sang diplomat.
Bukti plafon di kamar kosan yang tak rusak juga dianggap mensahihkan bahwa tidak ada orang lain di malam tewasnya Arya Daru.
"Kemudian menjelaskan bahwa pintu terkunci semua, yang rusak hanya jendela itu pun karena sengaja dicungkil. Kemudian CCTV tidak menangkap orang lain yang keluar masuk di situ. Plafon baik semua. Ini kan sudah mulai opini itu terbentuk," ujar Susno.
Bukti terakhir yang sangat penting dihadirkan oleh penyidik dalam rilis kasus kematian Arya Daru kata Susno adalah terkait kesaksian dari orang terdekat almarhum.
Yaitu apa isi pembicaraan terakhir Arya Daru dengan istrinya.
"Tinggal nanti, sangat penting orang terdekatnya diperiksa dan memberikan jawaban yang terbaik. Dan saya yakin sudah. Tetapi mungkin tidak dipublikasi," imbuh Susno.
Sebab kata Susno, pasti ada percakapan penting di malam sebelum Daru meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kompolnas Tegas Sebut Kematian Diplomat Tak Ada Unsur Pidana, Telepon Terakhir Arya Daru Jadi Bukti
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews Bogor
Tribunnews Update
15 Orang Ditangkap terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank, Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum TNI
8 jam lalu
Terkini Nasional
TAMPANG Bripda Alvian yang Tega Bakar Pacarnya hingga Tewas, Kini Dipecat Secara Tidak Hormat
9 jam lalu
Terkini Nasional
Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dalang Sakit Hati Pinjam Uang Rp 13 M Digagalkan Korban
11 jam lalu
Viral di Media Sosial
Presiden Prabowo Bagi Tanda Kehormatan saat Demo DPR, Rocky Gerung: Banyak Nama Dipertanyakan
12 jam lalu
Tribun Video Update
Viral Video Jenazah Dibonceng Pakai Motor di Gorontalo, Ambulans Tak Bisa Masuk ke Daerah Pinogu
13 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.