Tampil Gemoy! Begini Gaya Seskab Teddy dan Para Menteri Prabowo Bebarengan Joget Pacu Jalur di Solo

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM – Suasana akrab menyelimuti Solo, pada Minggu (20/7/2025) malam hari, usai jamuan resmi Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming, dan Presiden ke-7 Joko Widodo, yang berlangsung di Kedai Bakmi Jawa.

Kemudian sesaat setelah acara tersebut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang masih mengenakan kemeja putih dan celana hitam dengan enerjik melakukan gerakan ala Pacu Jalur bersama Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, dan Wamenbud Giring Ganesha di sebuah rumah makan di Solo, Jawa Tengah.

Momen itu dimulai ketika keempat pejabat, setelah menikmati menu khas malam itu, memutuskan untuk menghibur diri dengan menghadirkan hiburan spontan bagi seluruh tamu yang hadir.

Mereka pun menggerakkan tangan bak sedang mendayung perahu tradisional, mengikuti irama musik yang menggema di tempat itu.

Baca: Penampakan Gudang Kopdes Merah Putih di Klaten yang Diresmikan Prabowo, Ada Mesin Panen Padi

Gerakan spontan ala Pacu Jalur yang dilakukan Seskab Teddy Indra Wijaya bersama Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, dan Wamenbud Giring Ganesha di Solo menarik perhatian publik.

Aksi itu berlangsung usai jamuan makan malam bersama Presiden Prabowo, Wapres Gibran, dan Presiden ke-7 Jokowi di sebuah rumah makan sederhana pada Minggu malam, 20 Juli 2025.

Dengan gerakan seolah mendayung, mereka menirukan tarian khas tradisi Pacu Jalur dari Riau.

Baca: Prabowo hingga Letkol Teddy Prihatin soal Kasus Guru Lansia Didenda Rp 25 Juta gegara Tampar Murid

Rangkaian gerakan tersebut tak hanya mencairkan suasana, tapi juga menunjukkan sisi humanis para pejabat tinggi.

Tawa, tepuk tangan, dan nyanyian lagu-lagu populer seperti “Jangan Ada Dusta di Antara Kita” hingga tembang Nidji ikut menyemarakkan suasana malam yang hangat itu.

Video momen tersebut tersebar luas di media sosial dan diberitakan berbagai media nasional.

Selain menjadi hiburan, kebersamaan ini dinilai sebagai simbol bahwa di balik tugas kenegaraan, para pemimpin juga punya ruang untuk berbaur dan bersantai.

Solo malam itu menjadi saksi keakraban antar pejabat tinggi yang melebur dalam suasana santai dan penuh kebersamaan.

Dari ruang formal ke tempat makan rakyat, mereka hadir bukan sebagai pejabat, tapi sebagai pribadi yang menikmati kebudayaan, musik, dan tawa bersama.

(Wartakota/Joanita)

(*)