KILAS PERISTIWA: Nyawa Etnis Tionghoa Diburu di Kerusuhan 98, Sajadah & Tanda Pribumi Penyelamat

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - 14 Mei 1998 menjadi mimpi buruk bagi etnis Tionghoa di tengah Kerusuhan 98.

Jakarta berubah menjadi mencekam lantaran kerusuhan mulai menyasar etnis Tionghoa.

Kebencian dan sentimen anti-Tionghoa yang telah lama menumpuk.

Ini membuat tuduhan palsu bahwa etnis Tionghoa merupakan dalang krisis moneter.

Baca: KILAS PERISTIWA: Ita Martadinata, Satu-satunya Saksi Pemerkosaan 98, Dibunuh Jelang Bersaksi di PBB

Secara brutal, ribuan perusuh menjarah dan membakar pabrik, mobil, rumah, dan toko-toko etnis Tionghoa.

Puncak kebiadaban terjadi saat perempuan Tionghoa menjadi korban kekerasan seksual.

Para perempuan Tionghoa disekap, dilecehkan dan dibunuh secara biadab.

Kerusuhan ini membuat orang-orang Tionghoa harus bertahan hidup dengan cara pindah ke luar negeri.

Baca: Kilas Peristiwa: Kronologi Pecahnya Ban Pesawat Lion Air di Bandara Hasanuddin, Sempat Oleng

Sebagian mereka yang memilih tetap tinggal di Indonesia, memasang tulisan 'pribumi' di depan rumah agar tak dibunuh.

Bahkan sajadah menyelamatkan etnis Tionghoa dari kematian di Kerusuhan 98.

Mereka menaruh sajadah di depan rumah agar aman dari penyerangan massa.

Saat mereka harus keluar rumah, orang-orang Tionghoa menggunakan penutup kepala dan masker agar tak dikenali perusuh.
 
(Tribun-Video.com)

Program: Tribunnews Update
Host: Maria Nanda Ayu Saputri
Editor: Dedhi Ajib Ramadhani
Uploader: bagus gema praditiya sukirman