Respons Prabowo soal Tuduhan "Presiden Boneka" Dikendalikan Jokowi: Seolah Saya Ditelepon Tiap Malam

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden RI Prabowo Subianto berikan bantahan soal tuduhan ia adalah "Presiden Boneka" yang dikendalikan Jokowi.

Mengutip Kompas.com pada (9/5), bantahan Prabowo itu disampaikannya dalam sidang kabinet paripurna beberapa hari lalu.

Prabowo menyinggung soal tuduhan "Presiden Boneka".

Ia membantah tuduhan yang menyebut bahwa dia adalah presiden boneka yang dikendalikan oleh Jokowi.

Baca: Tak Gentar! Dokter Tifa Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Yakin Presiden Prabowo Belum Lihat Dokumen Asli

"Saya dibilang, apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar," ujarnya.

Prabowo menjelaskan bahwa dirinya sering berkomunikasi dengan Jokowi dalam rangka berkonsultasi.

Lantaran diklaimnya, Jokowi memiliki pengalaman 10 tahun menjadi Presiden RI.

Baca: Ray Rangkuti Sebut Polemik Ijazah Palsu Jokowi Remeh-temeh: Drama Ijazah Terpanjang dalam Sejarah RI

Tetapi, Prabowo juga mengakui bahwa dirinya juga sering berkonsultasi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, menurut Prabowo, pertemuannya dengan Jokowi, SBY, dan Megawati bukanlah hal yang bermasalah.

"Saya menghadap beliau enggak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah," kata Prabowo. "Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa,” ujarnya lagi.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Merespons soal Polemik Ijazah Jokowi dan Bantah "Presiden Boneka""

Program: Tribun Video Update
Host: Yessy Arisanti Wienata
Editor Video: Sekar Kinasih
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#PrabowoSubianto #Jokowi #PresidenBoneka #KlarifikasiPrabowo #IsuPolitik #SidangKabinetParipurna #HUTPartaiGerindra #PolitikIndonesia #TransisiPemerintahan #HoaksPolitik