Kamis, 8 Mei 2025

Local Experience

Bukan Gitar Biasa! Blueberry Guitar, Mahakarya Ukiran Bali yang Mendunia

Sabtu, 19 April 2025 10:37 WIB
Tribun Bali

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pulau Dewata Bali, yang dikenal dengan seni dan budaya yang kaya, terus memikat hati siapa saja yang berkunjung. 

Salah satu pusat seni terkemuka di Bali adalah Kabupaten Gianyar, yang terkenal dengan seni ukirnya yang legendaris. 

Seni ukir di Gianyar tidak hanya terbatas pada hiasan rumah atau furnitur, tetapi juga merambah ke produk lain yang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi. 

Salah satu produk yang berhasil membawa seni ukir ke tingkat internasional adalah gitar ukir dari Blueberry Guitar, sebuah UMKM di Jl. Raya Guwang No.5, Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.

Di balik kesuksesan Blueberry Guitar adalah seorang maestro ukir bernama I Wayan Tuges, luthier dan pengukir dengan segudang ide kreatif. 

Pria berusia 72 tahun ini telah menekuni seni ukir sejak kecil, meneruskan tradisi keluarga pemahat yang diwariskan dari kakek dan ayahnya. 

Ketertarikannya untuk menggabungkan seni ukir dengan alat musik muncul saat masih muda, hingga akhirnya pada tahun 2005 ia mendirikan Blueberry Guitar. 

Sejak saat itu, ia telah menciptakan lebih dari 2.000 gitar yang tersebar di seluruh dunia.

Awal Mula Gitar Ukir Blueberry

“Saya lahir dari keluarga pemahat, turun-temurun dari kakek, ayah, dan saya sekarang ini. Awalnya kami membuat ukiran-ukiran dan pahatan pada umumnya di Bali. Namun, sekitar tahun 1980-an, ada tamu yang datang membawa gitar dan meminta saya untuk mengukirnya. Waktu itu saya belum pernah mengukir atau membuat gitar. Dia meminta saya untuk coba-coba dulu. Beberapa bulan kemudian, saya berhasil mengukir gitar tersebut dengan indah, tetapi suara yang dihasilkan hancur sekali. Dari situ, mungkin dia melihat potensi saya, lalu saya diajak ke Amerika untuk belajar tentang pembuatan instrumen selama kurang lebih dua tahun. Setelah itu, saya berhasil menggabungkan seni ukiran dengan pembuatan gitar yang menghasilkan mahakarya: gitar yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga berkualitas tinggi dari segi suara,” kenang I Wayan Tuges.

Walaupun I Wayan Tuges mengakui dirinya tidak memiliki ketertarikan terhadap musik atau gitar—bahkan ia sama sekali tidak bisa bermain gitar—hal itu tidak menghambat semangatnya dalam mengukir. 

Baginya, mengukir gitar adalah tantangan yang mampu membangkitkan kreativitas tanpa batas.

Nama Blueberry sendiri diambil dari nama anak guru yang mengajarinya tentang pembuatan gitar. 

Kini, gitar ukir buatannya memiliki rentang harga dari Rp15 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada tingkat kerumitan ukiran.

Karya Seni yang Menginspirasi Keluarga

Selain memberikan dampak ekonomi, karya seni ukir gitar ini juga menginspirasi keluarga I Wayan Tuges, termasuk cucunya, Putu Rivhan Erlanda Prahatama, yang kini gemar bermusik. 

“Kakek itu orang yang tegas di rumah. Beliau selalu bahagia, baik di rumah maupun saat bekerja. Beliau pekerja keras, bahkan sampai saat ini masih membuat gitar, meski hanya beberapa bagian saja. Semua karya beliau sangat luar biasa. Mungkin hanya satu-satunya di Bali, atau bahkan di dunia. Saya sangat kagum pada beliau,” ujar Rivhan.

Workshop yang Menghidupkan Seni

Di balik setiap gitar Blueberry terdapat tim kecil yang terdiri dari delapan karyawan, masing-masing dengan keahlian khusus. 

Di workshop milik I Wayan Tuges, mereka bekerja sama untuk menghasilkan gitar terbaik. 

Dari proses pemotongan kayu, pembentukan, pengukiran, pelukisan, hingga penyetelan nada, semuanya dilakukan dengan penuh dedikasi.

“Saya sudah bekerja di sini kurang lebih 20 tahun, saat ini di bagian finishing. Awalnya saya memang punya dasar di bidang ukir dan diajak teman untuk bekerja di sini. Ternyata asik juga. Sampai saat ini saya tidak bisa bermain gitar, tapi saya berterima kasih kepada Pak Wayan Tuges yang sudah menerima saya. Saya banyak belajar dari sosok beliau yang tegas dan bijaksana,” ungkap I Wayan Bing, salah satu karyawan Blueberry Guitar.

Lebih dari Sekadar Gitar

Selain gitar ukir, I Wayan Tuges juga membuat berbagai produk turunan, seperti ukiran prada, piala, furnitur, alat tenis meja, dan masih banyak lagi. 

Namun, gitar ukir tetap menjadi mahakarya yang membawa seni ukir Bali ke panggung dunia.

Blueberry Guitar adalah contoh nyata bagaimana seni tradisional dapat berkembang menjadi inovasi modern tanpa kehilangan esensi budaya. 

Dengan lebih dari 2.000 gitar yang telah tersebar di seluruh dunia, karya I Wayan Tuges tidak hanya mencerminkan keindahan seni Bali, tetapi juga menjadi simbol dedikasi dan cinta terhadap tradisi. 

Blueberry Guitar terus melangkah sebagai duta seni ukir Bali, memperkenalkan keindahan lokal ke mata dunia.

Program: Local Experience 
Editor Video: yohanes anton kurniawan

#gitar #bali #budaya #seniukir #localexperience

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Bali

Tags
   #Local Experience   #gitar   #Bali

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved