Senin, 12 Mei 2025

Nasional

JATAH SOPIR DIKORUPSI! Dedi Mulyadi Geram Bakal Tindak Tegas 3 Oknum Pemerintahan: Itu Premanisme

Jumat, 4 April 2025 19:38 WIB
Warta Kota

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.


TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi syok mengetahui adanya pemotongan jatah sopir angkot yang beroperasi di Puncak Bogor.

Sebelumnya Dedi Mulyadi memerintahkan seluruh sopir angkot di Jalan Raya Puncak berhenti beroperasi sementara selama libur Lebaran.

Larangan tersebut juga ditandai dengan kompensasi diberikan kepada para sopir selama mereka tidak bisa bekerja.

Namun ternyata kompensasi tersebut malah dipotong oleh oknum tertentu dengan alasan keikhlasan yang ternyata malah dipotong dengan jumlah tertentu.

Adalah sopir angkot yang Emen mengungkap adanya pemotongan uang bantuan dari oknum petugas.

Baca: Dishub Bogor Bantah Potong Uang Kompensasi Dedi Mulyadi: Ini Murni Keikhlasan Sopir Angkot

Menurut Emen, potongan tersebut dibuat seolah-olah iuran seikhlasnya dari para sopir angkot.

Namun pada faktanya, setiap sopir angkot dipatok harus memberikan uang sebesar Rp 200.000.

Padahal sebelumnya setiap sopir diberikan yakni uang Rp 1.000.000 dan sembako senilai Rp 500.000.

Namun pada prakteknya di lapangan, uang yang diterima oleh para sopir angkot yakni hanya Rp 800.000.

"Ini kan bantuannya bukan bantuan dari saya, satu bantuan dari Bank Jabar peduli, kedua dari Baznas, dalam bentuk uang, Rp 500 ribu dalam bentuk paket makanan pokok. Terus yang terjadi seperti apa?," tanya Dedi Mulyadi dikutip dari akun Youtube-nya, Kang Dedi Mulyadi, Jumat (4/3/2025).

Kepada Dedi Mulyadi, Eman menceritakan dirinya bersama sopir lainnya kena potongan dari bantuan yang didapat.

Baca: Janji Dedi Mulyadi, Ganti Uang Kompensasi Sopir Angkot yang Disunat Oknum Dishub Nakal: Jangan Cemas

"Kan uang Rp 1 juta ya. Bilangnya yang mungut, keikhlasan. Tapi keikhlasannya ditarget Pak, Rp 200 ribu," tutur Emen.

Mendengar itu Dedi Mulyadi pun langsung syok.

"Berarti dipotong Rp 200 ribu?," tanya KDM.

Ia juga menanyakan sosok yang meminta pungutan itu kepara para sopir angkot.

"Itu Pak dari Dishub sama KKSU, kurang tahu namanya," jawab Emen lagi.

Dedi Mulyadi, pun menyesalkan uang itu tidak diberikan langsung petugas Dishub kepada para sopir angkot.

"Harusnya kan dari Dishub langsung dikasih ke sopir angkot, yang terjadi seperti apa?," tanya KDM lagi.

Emen pun mengungkap kalau pemotongan dilakukan oleh oknum Dishub juga.

"Ya itu pemotongan Rp 200 ribu, dari Dishub, Organda, dan KKSU, kelompok unit bawahannya Organda," jelas Emen lagi.

Bahkan Emen juga mengungkap bahwa pemotongan itu dilakukan oleh pegawai Dishub Kabupaten Bogor.

"Rp 200 ribu dikali 500, lumayan Rp 500 juta," kata Dedi Mulyadi.

Emen pun mengaku tak tahu uang itu akan dipergunakan untuk apa.

"Makanya kita nanya buat apa uangnya, kalau kita tahu jelas mah gak apa-apa," katanya lagi.

Dedi pun terus mencecar aliran uang itu dan siapa pelakunya.

"Katanya uangnya dikemanain? Yang nerima namanya siapa tahu gak?," ujarnya.

"Kita cuma dipinta Rp 200 ribu, semuanya, kita nyerahin Rp 4 juta. Ketua KKSU yang terima uang, Pak Nandar.

Sementara itu, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi mengaku uang itu merupakan ucapan terima kasih dari para sopir angkot.

Menurut dia, hal tersebut merupakan inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.

"Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terimakasih yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas," ujarnya kepada wartawan di Simpang Gadog, Kamis (3/4/2025).

Haryandi mengungkapkan, uang yang terhimpun sebagai ucapan terimakasih tanpa dipatok dari para sopir angkot tersebut berjumlah Rp3,2 juta.

Ia pun menegaskan jika dalam menghimpun uang tersebut tanpa ada paksaan dan juga tidak semua sopir angkot memberikan kontribusinya.

Sementara itu, ia menjelaskan imbalan tersebut diberikan sebagai ucapan terimakasih karena timnya telah membantu proses pendataan dalam waktu singkat setelah kebijakan itu diambil.

"Sekali lagi kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan itu tidak benar adanya, tetapi hanya menerima imbalan terimaksih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela," katanya.

(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Dedi Mulyadi Syok Jatah Sopir Angkot di Puncak Bogor Dipotong, Ikhlas Tapi Dipatok Rp 200 ribu

#angkot # SOPIR # Premanisme # Dedi Mulyadi 

Editor: Damara Abella Sakti
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Warta Kota

Tags
   #angkot   #sopir   #premanisme   #Dedi Mulyadi

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved