Angka Kekerasan Terhadap Anak Meningkat, Ini Kata Menteri Yohana

Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise akui angka kekerasan terhadap anak-anak meningkat sejak dirinya dilantik menjadi menteri pada 2014 lalu.

Hal tersebut dinyatakan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019).

Menurut Perempuan kelahiran Manokwari 60 tahun lalu itu menjelaskan, hal tersebut merupakan indikator masyarakat semakin banyak yang melapor.

"Yang saya lihat selama lima tahun ini, sejak saya dilantik jadi menteri, kelihatannya semakin naik data-data kekerasan itu. Kalau kita bandingkan dengan dulu-dulu, kelihatannya masih turun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar untuk melapor," kata Yohana Yembise.

Meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut membuat Yohana optimis angka kekerasan terhadap anak akan menurun.

"Asumsi saya, semakin banyak laporan masuk, maka akan turun angka kekerasan-kekerasan tersebut. Target kita 2030 sudah tidak ada violence untuk anak-anak termasuk perempuan," tambah Yohana.

Sebagaimana diketahui, Kementerian PPPA merilis data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018.

Dari data tersebut diketahui, tiga dari lima anak perempuan mengalami kekerasan emosional dan satu dari dua anak laki-laki mengalami kekerasan emosional.

Pelaku kekerasan berdasarkan data survei tersebut mayoritas merupakan teman-teman sebayanya.

Survei dilakukan pada 11.410 rumah tangga yang tersebar di 1.390 blok sensus di 232 kecamatan yang berada di 150 kabupaten/kota dari 32 provinsi.

Dalam melakukan survei tersebut, Kementerian PPPA bekerja sama dengan: Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Universitas Indonesia, STKS Bandung, dan PUSKAPA.(*)