Tampang Oknum Polisi Ipda AE yang Aniaya Siswa SMA hingga Tewas di Asahan, Lakukan Prarekonstruksi

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Inilah tampang dari Ipda AE, perwira Polri yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18).

Ipda AE sendiri merupakan Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Asahan.

Oknum polisi tersebut diduga menganiaya Pandu hingga tewas.

Polres Asahan telah melakukan prarekonstruksi yang dilakukan di tempat yang berbeda.

Baca: Kasus Siswa di Asahan Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi, Makam Dibongkar untuk Proses Autopsi

3 tersangka yakni dua sipil, Dimas Adrianto, Yudi Siswoyo dan onum polisi Ipda AE dihadirkan dalam prarekonstruksi.

Amatan Tribun-medan.com, rekontruksi awal para tersangka berkumpul di sebuah warung mie Aceh mendapatkan informasi adanya aksi balap liar.

Mendapatkan informasi tersebut, Bagol langsung berangkat ke lokasi untuk memastikan adanya aksi balap liar.

Dua adegan diperagakan diwarung warkop Agam, dengan Bagol mengecek lokasi di Kecamatan Simpang Empat terkait informasi balap liar.

Berpindah ke lokasi ke-2, Bagol yang mengendarai sepeda motor matic sendiri, disusul oleh Siswoyo dan Ipda Ahmad Efendi menggunakan sepeda motor WR 155 untuk membubarkan kumpulan warga tersebut.

Ekshumasi telah selesai dilakukan oleh tim forensik rumah sakit Bhayangkara TK II Medan terhadap jasad korban Pandu Brata Siregar (18) yang diduga dianiaya oleh oknum polisi Polsek Simpang Empat, Polres Asahan.

Ekshumasi atau pembongkaran makam siswa sekolah menengah atas (SMA) itu berlangsung setidaknya hampir empat jam.

Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF mengaku menemukan beberapa keganjilan di jasad korban dengan adanya beberapa bercak merah.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ipda Ahmad Efendi, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Tersangka Kasus Penganiayaan Siswa di Asahan