Kamis, 15 Mei 2025

HOT TOPIC

Al-Qassam Ancam Habisi Sandera Israel Jika Nekat Lanjut Perang hingga Hamas Tantang Donald Trump

Sabtu, 8 Maret 2025 21:24 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM- Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, keras membalas ultimatum Israel beberapa waktu lalu.

Menurut pejuang Al-Qassam, Tel Aviv akan kembali menyaksikan kematian sandera jika pasukan pertahanan Israel nekat melanjutkan perang di Gaza.

Pernyataan itu dibenarkan juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida.

Abu Obeida mengatakan, pejuangnya siap untuk menghadapi semua kemungkinan.

Menurutnya, perlawanan memiliki sejumlah hal yang akan merugikan musuh dalam setiap konfrontasi di masa mendatang.

Abu Obeida menyebut, ancaman Israel merupakan tanda kelemahan dan rasa malu.

Lantas, ancaman tersebut justru akan mendorong pasukannya untuk kembali menghancurkan apa yang tersisa dari prestisenya.

"Setiap peningkatan agresi terhadap rakyat kami akan menyebabkan terbunuhnya sejumlah tawanan musuh," ia memperingatkan lebih lanjut, seraya menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas penderitaan dan kematian mereka dengan mengingkari perjanjian.

Kendati sulit untuk menyelamatkan nyawa mereka di tengah perang, pejuang Hamas tetap berupaya memperlakukan sandera Israel dengan baik.

“dunia menyaksikan bagaimana perlawanan sangat bersemangat memperlakukan para tahanan dengan baik, sesuai dengan etika agama kita.”

Sebelumnya Zionis mengancam keras, jika tak ada kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas, IDF akan melanjutkan perang di Gaza.

Hal itu akan dilakukan Israel sekira satu setengah minggu.

Bahkan, sejak tahap pertama gencatan senjata selesai, Sabtu (1/3), Israel memutus aliran air dan listrik ke Gaza pada Minggu (2/3/2025).

Sementara itu, kelompok Hamas mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk bertemu dengan tahanan Palestina yang dibebaskan.

Menurutnya, Trump harus mendengar kesaksian tahanan tentang bagaimana Israel memperlakukan mereka di penjara.

Dikutip dari Al Arabiya pada Jumat (7/3/2025), desakan tersebut tertuang dalam surat terbuka yang ditulis pemimpin senior Hamas Basem Naim.

Ia mengatakan, lebih dari 9.500 tahanan Palestina saat ini masih ditahan di penjara Israel.

Sebagian lainnya sudah dibebaskan selama gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku sejak 19 Januari 2025.

Naim menyebut, Trump juga harus meluangkan waktu untuk bertemu mereka dan mendengar kisah menyedihkan yang dialami.

"Presiden AS harus "menunjukkan tingkat rasa hormat yang sama kepada tahanan politik Palestina yang dibebaskan dan meluangkan waktu untuk bertemu dan mendengarkan cerita mereka," kata Naim.

Sebelumnya pada Kamis (6/3/2025), Presiden AS bertemu dengan delapan mantan sandera Israel di Ruang Oval.

Sandera menceritakan kepada Trump soal penderitaan selama setahun lebih di Gaza.

Namun, Hamas berulang kali menegaskan bahwa mereka memperlakukan sandera secara manusiawi sesuai ajaran Islam.

Sementara Israel diduga melakukan penyiksaan kepada tahanan Palestina di penjara.

Hal ini berdasarkan pengakuan dari tahanan yang dibuktikan dengan sejumlah bekas luka.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2025/03/07/hamas-urges-trump-to-meet-and-respect-freed-palestinian-prisoners

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Qassam Balas Ultimatum Israel: Tel Aviv Saksikan Lagi Kematian Sandera Jika IDF Nekat Lanjut Perang 

https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2025/03/07/hamas-urges-trump-to-meet-and-respect-freed-palestinian-prisoners


#israel #hamas #palestina #amerikaserikat #donaldtrump #israelpalestina #hamasvsisrael #gaza #sandera #internasional #international #beritainternasional

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Difa Isnaeni Azizah
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved