Minggu, 11 Mei 2025

Nasional

SOSOK PUTRA MAHKOTA Keraton Solo yang Tulis Nyesel Gabung Republik, Ternyata Mahasiswa Undip

Senin, 3 Maret 2025 15:58 WIB
Sumber Lain

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Inilah profil dan sosok KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Solo yang viral setelah membuat status 'Nyesel gabung Republik'.

Status kontroversial itu diunggah KGPAA Hamangkunegoro melalui Instagram Story hingga memicu berbagai respon.

KGPAA Hamangkunegoro juga menuliskan kalimat 'Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi'.

Status itu kini sudah tidak ada, namun telah diunggah ulang oleh akun X @BebySoSweet.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau akrab disapa Gusti Purbaya merupakan Putra Mahkota Keraton Surakarta.

Ia adalah putra bungsu dari pasangan Pakubuwana XIII dengan GKR Pakubuwana atau KRAy Pradapaningsih.

Purbaya pernah dinobatkan sebagai putra mahkota saat Tinggaldalem Jumenengan SKKS Pakubuwana pada 2022 lalu.

Baca: Keraton Solo Buka Suara usai Putra Mahkota Buat Status Nyesel Gabung Republik: Perhatian ke Negara

Pengukuhan putra mahkota dilakukan saat acara Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan naik tahta PB XIII ke-18, pada Minggu (27/2/2022), di Sasana Sewaka.

Saat itu, usia Purbaya  masih berusia 21 tahun.

Kini, Gusti Purbaya diketahui tercatat sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang.

Cuitannya Viral di Medsos, Ditanggapi  Pihak Keraton

Baru-baru ini, Putra Mahkota Keraton Surakarta ini, tengah menjadi sorotan lantaran unggahan status di akun medsos pribadinya.

KGPAA Hamangkunegoro menyampaikan kalimat bernada kritikan.

Terkait unggahan tersebut, pihak Keraton buka suara.

Baca: Viral Postingan Putra Mahkota Keraton Solo Sebut Nyesel Gabung Republik, Ikut #Indonesiagelap

Menurut Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, KPA H Dany Nur Adiningrat, kritik itu, disampaikan sebagai respons atas berbagai permasalahan di Indonesia saat ini.

Di antaranya, kasus Pertamax oplosan yang menyebabkan kerugian negara hampir Rp1.000 triliun.

Kemudian, PHK massal di PT Sritex, yang tetap terjadi meskipun ada janji perlindungan dari pemerintah.

Lalu, korupsi timah yang menyeret banyak pihak dengan nilai kerugian negara sangat besar.

Ada juga Penanganan kasus pagar laut yang dinilai tidak tegas oleh pemerintah.

"Jadi itu kalau melihat unggahan beliau sebelumnya tentang BBM oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, serta kebijakan pemerintah yang tidak tegas dalam kasus pagar laut dan lain sebagainya."

"Mungkin itu yang melatarbelakangi beliau timbul unggahan seperti itu," kata Dany, Sabtu (1/3/2025).

Lebih lanjut, Dany menyebut, kritik tersebut, juga berakar dari status Daerah Istimewa Surakarta (DIS) yang hingga kini masih ditangguhkan oleh pemerintah.

Selain itu, hak-hak dan aset Keraton Solo yang belum diberikan turut menjadi pemicu kekecewaan.

"Tentang janji pemerintah terhadap Keraton Surakarta, bahwa Daerah Istimewa Surakarta ditangguhkan tetapi sampai sekarang belum diberikan hak-hak keraton, termasuk asetnya," kata Dany.

"Mungkin ini pemikiran yang melatarbelakangi beliau untuk memberikan peringatan keras kepada pemerintah," imbuhnya, dilansir Kompas.com.

(Tribun Trends/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Sosok KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Solo Buat Status Nyesel Gabung Republik, Usia 21

# SOSOK # PUTRA MAHKOTA # Keraton Solo # Nyesel # Republik # Mahasiswa Undip # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Sumber Lain

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved