Kamis, 27 Maret 2025

Breaking News

5 PMI Ditembak, Said Iqbal: Polisi Malaysia Bukan Mengadili Tapi Ini Pembunuhan Pekerja Migran

Kamis, 30 Januari 2025 18:11 WIB
Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal angkat bicara soal penembakan 5 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dilakukan oleh polisi Malaysia di Tanjung Rhu pada 24 Januari 2025 lalu.

Dalam demo massa di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, Said menilai yang dilakukan polisi Malaysia bukanlah mengadili WNI yang ingin pulang melalui jalur ilegal.

Melainkan pembunuhan, bukan penegakan hukum terhadap pekerja migran.

"Seharusnya pendekatannya hukum atau deportasi," kata dia.

"Yang dilakukan polisi Kerajaan Malaysia ini adalah pembunuhan, bukan penegakan hukum terhadap pekerja migran" jelasnya.

Ia menilai seharusnya tim pencari fakta Indonesia tidak menerima mentah-mentah keterangan dari polisi Malaysia.

Tapi juga menggali fakta lain dan mencari keterangan dari para korban.

Selain itu massa demo juga mendesak pencopotan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding beserta Wamen Christina Aryani.

"Kita minta copot ini Menteri P2MI. Enggak ada kerjanya dan wamen. Wakil Menteri dan Menteri P2MI enggak ada kerjanya," tegasnya.

Iqbal menyatakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan melakukan demo di depan kantor Kementerian P2MI pada pukul 14.00 WIB mendatang.

Diketahui massa yang tergabung dalam KSPI dan Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan kedutaan besar Malaysia di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025).

Mereka menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap kasus penembakan buruh migran Indonesia di Malaysia.

Insiden yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) dini hari tersebut mengakibatkan satu korban jiwa dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Menurut penyelidikan awal otoritas Malaysia, penembakan itu terjadi setelah kapal patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga milik para pekerja migran.

Namun pernyataan itu dibantah dua korban yang berinisial HA dan MZ yang berasal dari Riau.(tribun-video.com/sara)

Editor: Radifan Setiawan
Reporter: saradita oktaviani
Video Production: Januar Imani Ramadhan
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved