Selasa, 13 Mei 2025

Tribunnews Update

Murka! PM Lebanon Langsung Telepon AS seusai Jet Tempur IDF Gempur Lebanon saat Gencatan Senjata

Rabu, 29 Januari 2025 14:56 WIB
Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati mengecam keras serangan udara Israel baru-baru ini yang melukai belasan orang.

Terlebih serangan itu sekaligus menunjukkan bahwa Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca: Langgar Gencatan Senjata, Jet Tempur IDF Gempur Konvoi Amunisi Hizbullah, PM Lebanon Ngadu ke AS

Setelah insiden itu, Najib Mikati langsung menghubungi pihak Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel.

Kantor PM Lebanon dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/1) mengatakan Najib Mikati langsung menelepon Jenderal AS Jasper Jeffers terkait serangan Israel yang menargetkan sebuah truk dan kendaraan di Nabatieh al-Fawqa.

Jasper Jeffers adalah orang yang mengepalai komite pemantauan gencatan senjata.

Najib dalam panggilan telepon tersebut mendesak AS untuk bersikap tegas kepada Israel.

Baca: Video Aksi Heroik Wanita Lebanon Sendirian Adang Tank Israel, Paksa Tentara IDF Pergi dari Desanya

Ia juga meminta AS untuk menjamin Israel mematuhi perjanjian kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Lebih lanjut Mikati mengatakan bahwa Israel telah membebaskan 9 tahanan perang Lebanon berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Namun, Mikati pun meminta Israel untuk membebaskan 9 tahanan lagi.

Sebagai informasi, jet tempur IDF menyerang sebuah truk dan melukai 14 orang.

IDF mengklaim serangan itu menargetkan kendaraan Hizbullah yang digunakan untuk mengangkut senjata.

Baca: Rangkuman Perang Timur Tengah: Detik-detik Pemukim Lebanon Hadang & Usir Tank Israel dari Perbatasan

Tentara Israel mengaku, sebelum menargetkan kendaraan itu, pihaknya telah memperingatkan warga sipil Lebanon agar tidak kembali ke desa-desa di selatan negara itu.

Di mana wilayah tersebut menurut Israel akan tetap ditinggali hingga (18/2/2025).

Israel seharusnya mundur paling lambat (26/1), tapi menolaknya dengan alasan tentara Lebanon belum dikerahkan di daerah tersebut.Ā (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkaitĀ di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # perang # Amerika Serikat # Hizbullah # Lebanon # Israel
Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Rima Anggi Pratiwi
Video Production: Agilio OktoViasta
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved