Senin, 12 Mei 2025

Nasional

Sosok Kholid, Nelayan Pemberani yang Bongkar Borok Pagar Laut yang Rugikan Rakyat

Jumat, 24 Januari 2025 17:57 WIB
Tribun Jatim

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM — Sosok nelayan bernama Kholid, viral di media sosial terkait kasus pagar laut Tangerang.

Maju sebagai perwakilan nelayan yang merasa dirugikan karena pagar laut tersebut, sikap Kholid menantang korporasi, jadi sorotan.

Hal itu diungkapkannya saat tampil di acara Indonesia Lawyer Club (ILC).

Baca: Mahfud MD soal Pagar Laut: Laksanakan Perintah Presiden, Aparat Dikencingi dan Diinjak Injak Bandit

 Kholid dinilai berwawasan luas karena cara bicaranya yang tegas dan masuk akal. 

Ia pun menyinggung soal penjajah, tekait pagar laut sepanjang 30,16 kilometer itu.

"Saya sempat baca buku namanya itu logika penjajah karangan Yaimidi. Yaimidi itu adalah seorang orang tua di Banten yang sempet bikin buku Logika Penjajah.

Salah satu di dalam buku Logika Penjajah itu percis dengan apa yang dikatakan si penelepon tadi ke saya, 'hey Kholid kamu orang Serang, orang Pontang, nggak boleh ngurusin Tangerang.'

Padahal kalau menurut saya sebagai nelayan harusnya mempunyai pandangan tidak boleh parsial.

Baca: DUET MAUT Prabowo - Titiek Soeharto Usut Pagar Laut Tangerang, GERAM Minta KKP Cari Sosok Dalang

Nah ciri-ciri penjajah itu yang mempunyai pandangan parsial, sampai tingkatannya kita nggak boleh nolongin tetangga kita yang sedang kelaparan atau tetangga kita yang sedang dijajah.

Begitu juga di laut, kalau orang laut itu hakikatnya, ketika Tangerang menangis ya orang Serang juga harus menangis. Ketika Rempang menangis, ya orang Serang juga harus menangis, harus cepet sakit.

Ketika pesisir Manado utara menjerit, ya orang Serang juga harus menjerit.

Artinya Ketika saya ngomong, bahwa ini adalah dampak yang sangat berbahaya buat kami sebagai nelayan dan petani.

Baca: Pembongkar Pagar Laut di Utara Perairan Tangerang Berlanjut, KKP Diperkirakan Memakan 15 Hari

Justru ketika saya melihat kejadian-kejadian di laut, pemagaran laut, tanah diurug, kali diurug, ya saya bilang tadi, saya ini seperti dikelola oleh orang-orang yang kerangka berpikirnya cacat."

Di kesempatan lain, Kholid mengaku sudah sejak lama harus berhadapan dengan korporasi-korporasi dalam mempertahankan lahan.

Korporasi-korporasi itu ia sebut berkaitan dengan proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK).

Kholid bercerita, korporasi-korporasi itu menggunakan cara licik dalam membeli lahan milik warga di Tangerang. (*)

BACA ARTIKEL SELENGKAPNYA

Editor: Rekarinta Vintoko
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Tribun Jatim

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved