Rabu, 14 Mei 2025

HOT TOPIC

Yaman Siaga Gempur Israel jika Langgar Gencatan Senjata hingga Netanyahu Disebut Lanjutkan Perang

Sabtu, 18 Januari 2025 16:02 WIB
Sumber Lain

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Israel terancam akan diserang habis-habiskan hingga dibumihanguskan jika melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Ancaman ini satu di antaranya disampaikan oleh kelompok Houthi Yaman.

Pasukan Houthi menegaskan bahwa pihaknya terus memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Houthi mengaku akan langsung melancarkan serangan pada kapal-kapal Israel jika kesepakatan gencatan senjata dilanggar.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak di perairan dekat pantai Yaman untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Palestina.

Pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik Al-Houthi menegaskan bahwa kini semua pasukannya siap siaga untuk menggempur Israel.

Sekali saja ada serangan dari Israel yang diarahkan ke Gaza dalam kesepakatan gencatan senjata, maka serangan Houthi langsung akan dilancarkan.

“Pada tahap mana pun di mana agresi mundur dari perjanjian, kami akan siap memberikan dukungan militer kepada saudara-saudara Palestina kami,” tegas dia.

Kelompok yang didukung Iran ini telah sejak lama mengatakan akan menghentikan serangannya jika perang di Jalur Gaza diakhiri.

Sebelunnya, kabinet Keamanan Israel diketahui sudah menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada Jumat (17/1/2025).

Berdasarkan kesepakatan, ada 33 sandera yang akan dibebaskan dalam kurun waktu enam minggu, ditukar dengan ratusan warga Palestina yang dipenjarakan Israel.

Gencatan senjata ini akan mulai diberlakukan pada Minggu (19/1/2025).

Sementara itu, meskipun menyepakati gencatan senjata dengan Hamas, Israel disebut akan mengingkari janji tidak menyerang Gaza.

Hal ini merujuk dari janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada mitra koalisinya akan melanjutkan perang di Gaza setelah fase pertama pertukaran sandera.

Dikutip dari Radio Kan Israel, pejabat Israel yang terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata menyebut, ada janji Netanyahu pada mitra koalisinya akan kembali melakukan perang.

"Setiap janji Netanyahu kepada mitra politiknya untuk kembali berperang setelah tahap pertama merupakan pelanggaran perjanjian yang juga cenderung menggagalkan tahap pertama," tegasnya.

Netanyahu juga mendapatkan beberapa desakan dari menterinya.

Seperti misalnya Menteri Keuangan Israel dan pemimpin Partai Zionisme Bazalel Smotich.

Yang meminta agar pemboman di Gaza dilanjutkan setelah tahap pertama.

Desakan lain juga datang dari sejumlah partai koalisi lain.

Mereka bahkan mengancam akan keluar dar koalisi jika tuntutan melanjutkan perang tidak diindahkan.

Dikatakan bahwa jika gencatan senjata bisa berlanjut sampai tahap kedua, maka bisa mengarah pada gencatan senjata permanen.

“Janji Netanyahu kepada Smotrich pada dasarnya merupakan pengakuan Israel akan melanggar perjanjian tersebut sebelum berlaku," katanya.

Sebelunnya, kabinet Keamanan Israel diketahui sudah menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada Jumat (17/1/2025).

Berdasarkan kesepakatan, ada 33 sandera yang akan dibebaskan dalam kurun waktu enam minggu, ditukar dengan ratusan warga Palestina yang dipenjarakan Israel. (Tribun-Video.com)

https://www.middleeasteye.net/news/netanyahu-vows-continue-gaza-war-secure-support

https://www.reuters.com/world/middle-east/yemens-houthis-continue-attacks-if-gaza-ceasefire-breached-2025-01-16/

Program: HOT TOPI
Editor Video: Difa Isnaeni Azizah

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Difa Isnaeni Azizah
Sumber: Sumber Lain

Tags
   #Yaman   #Houthi   #gencatan senjata   #Netanyahu   #Israel   #Perang Gaza

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved