Usut Kematian Warga Diduga Korban Dianiaya Oknum Polisi di Jogja, Naik Penyidikan 17 Saksi Diperiksa

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus kematian Darso (43) yang diduga akibat penganiayaan oleh polisi dari Yogyakarta kini naik status ke penyidikan.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto pada Selasa (14/1/2025).

"Hari ini status kasusnya sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan," ungkapnya.

Sementara Polda Jawa Tengah telah memeriksa 17 saksi, termasuk keluarga dan tetangga korban.

Baca: Kasus Darso Warga Mijen Semarang Tewas Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Kini Makamnya akan di Ekshumasi

Kuasa hukum keluarga Darso, Antoni Yudha, mengatakan dua saksi tambahan, yaitu anak korban dan seorang modin, telah diperiksa pada Rabu (15/1/2025).

Adapun anak korban mengungkapkan Darso sempat berteriak kesakitan sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Saksi ini mendengar korban berteriak perut dan dada sakit," ujar Antoni.

Modin memberi keterangan mengenai kondisi fisik korban setelah kematian.

Antoni menyoroti kejanggalan dalam pernyataan Polresta Yogyakarta.

Baca: LIVE: Misteri Kematian Darso yang Diduga Dianiaya Polisi Yogya, Makam akan Dibongkar

Ia mempertanyakan narasi polisi terkait lokasi interogasi dan alasan pembawaan korban ke rumah sakit jauh.

Sebagai informasi, Darso meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta pada (21/9/2024) silam.

Sebelumnya, keluarga korban sempat menerima uang damai dari terduga pelaku.

Polda Jateng melakukan ekshumasi dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mendalami kasus tersebut.

(Tribun-video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Polisi terhadap Darso Naik Penyidikan

Program: Tribun Video Update
Host: Anggraheni Widya Witari
Editor Video: Erik Pratama
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini