Kamis, 15 Mei 2025

Nasional

Pengamat Nilai Effendi Bikin Perang Jokowi Vs PDIP Berlanjut: Mantap Jika Masih Kader

Jumat, 10 Januari 2025 17:26 WIB
TribunJakarta

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Ucapan eks Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon dinilai membuat perang terbuka antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dengan PDIP terus berlanjut.

Hal itu diungkapkan pengamat politik Adi Prayitno menanggapi ucapan Effendi Simbolon yang meminta Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

Bukan tanpa alasan, Effendi menyebut hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait persoalan hukum yang menimpa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dua kasus yang melibatkan buronan eks calon anggota legislatif PDIP Harun Masiku.

Pertama, Hasto bersama advokat PDIP bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka kasus dugaan suap mengenai penetapan PAW anggota DPR periode 2019–2024.

Kedua, Hasto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

Bukan hanya rumah Hasto KrIstiyanto uang digeledak KPK untuk mencari barang bukti terkait Harun Masiku, namun respon yang disampaikan eks politikus PDIP Effendi Simbolon.

Baca: Perayaan HUT ke-52 PDIP, Megawati Soekarnoputri Digandeng hingga Duduk Diapit Kedua Anaknya

Menurut Adi, pernyataan Effendi Simbolong cukup mengagetkan.

Pasalnya, sosok Effendi Simbolon selama menjadi kader partai berlambang banteng itu dinilai lurus.

Pasalnya, lanjut Adi, Effendi Simbolon dianggap sebagai bagian dari Presdien ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Adi mengungkapkan publik telah mengetahui bahwa Effendi Simbolon dipecat gara-gara bertemu dengan Jokowi. Mantan Anggota DPR RI itu dianggap tidak lagi mematuhi fatsun-fatsun politik PDIP.

Baca: Perjalanan Berliku Berdirinya PDI Perjuangan, Ditekan Orde Baru hingga Berujung Peristiwa Kudatuli

Semisal, Effendi Simbolon dianggap satu mazhab dengan Jokowi yang memberikan dukungan politik kepada Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

Ucapan Effendi, kata Adi, membuat politikus PDIP Guntur Romli bersuara.

Dimana, terdapat pihak yang ingin mengobok-obok PDIP agar tidak sekuat dan setangguh dulu. Pernyataan Effendi itu, kata Adi, dianggap sebagai bukti sahih bahwa ada pihak yang mencoba incar posisi Megawati Soekarnoputri.

Adi pun tertarik menganalisa pernyataan Effendi Simbolon selepas dipecat PDIP. Menurut Adi, ucapan Effendi memiliki dampak luar biasa bila masih berstatus kader PDIP.

Terlebih, meminta Megawati Soekarnoputri tidak melanjutkan jabatan politik di PDIP. Adi mengatakan partai politik membutuhkan butuh koreksi dan reorganisasi.

Parpol juga harus mematangkan strategi untuk menghadapi persaingan politik yang semakin sengit.

Status Effendi Simbolon yang dipecat PDIP kini dianggap sebagai bagian dari barisan sakit hati.

Adi menyampaikan terpenting bagi PDIP yakni melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk menghadapi kompetensi politik pada Pilpres 2029.

Pasalnya, perolehan PDIP pada Pilpres dan Pileg 2024 tidak menjanjikan. Adi melihat PDIP babak belur mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang memperoleh 16 persen pada Pilpres 2024.

Suara PDIP, kata Adi, juga merosot pada Pileg 2024. Meskipun tetap menjadi pemenang pemilu.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Effendi Simbolon Bikin Perang Terbuka Jokowi Vs PDIP Berlanjut, Pengamat: Mantap Jika Masih Kader

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Elvera Kumalasari
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved