OCCRP Sebut Nominasi Tokoh Terkorup Bisa Jadi Peringatan ke 'Jokowi' Termasuk Pengungkapan Bukti

TRIBUN-VIDEO.COM - Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengaku tak memiliki bukti soal korupsi yang diduga dilakukan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Meski demikian, laporan ini dinilai bisa menjadi peringatan bagi mereka yang dinominasikan.

Dalam keterangannya, OCCRP menyebut, nominasi ini diputuskan oleh panel juri ahli dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalisme.

Ada sejumlah dasar OCCRP memasukkan nama Jokowi dalam nominasi.

Salah satunya, para ahli sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan komisi antikorupsi Indonesia.

Jokowi juga dikritik secara luas karena merusak lembaga pemilihan umum.

Ia dianggap mencari keuntungun demi ambisi politik putranya, Gibran.

Baca: Connie Bakrie Seret Nama Iriana dalam Kasus Hasto, Jokowi Tertawa: Ya Enggak Apa-apa, Biasa Aja

Baca: Jokowi Tegas Bantah Tudingan Tak Akur dengan Anies & Ahok usai Tak Hadiri Pertemuan Eks Gubernur DKI

“Para juri menghargai nominasi warga negara, tetapi dalam beberapa kasus, tidak ada cukup bukti langsung tentang korupsi yang signifikan atau pola pelanggaran yang sudah berlangsung lama,” kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan.

Namun, lembaga tersebut mengakui jika mereka tidak memiliki bukti langsung.

“Para juri menghargai nominasi warga negara, tetapi dalam beberapa kasus, tidak ada cukup bukti langsung tentang korupsi yang signifikan atau pola pelanggaran yang sudah berlangsung lama,” kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan.

Meski demikian, laporan ini bisa menjadi peringatan bagi mereka yang dinominasikan.

Pasalnya, masyarakat sedang memperhatikan kinerja penyelenggara negara.

Selain itu, juga berfungsi sebagai pengingat akan kebutuhan berkelanjutan untuk mengungkap ketidakadilan.

Meski demikian, lembaga tersebut menyebut jika penghargaan ini terkadang disalahgunakan oleh individu yang ingin memajukan agenda atau ide politik mereka.

(Tribun-Video.com)