Kamis, 15 Mei 2025

Viral News

LIVE: Tanggapan Jokowi saat Tahu Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP hingga PSI Pasang Badan

Rabu, 1 Januari 2025 11:22 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Publikasi dari lembaga non pemerintah Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ke dalam daftar pemimpin paling korup di dunia tengah jadi perbincangan.

Merespons hal ini, Jokowi sendiri menilai bahwa publikasi tersebut bagian dari fitnah dan framing jahat yang ditujukan untuk dirinya.

Ditemui di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12), Jokowi lantas balik bertanya mengenai bukti yang membuat dirinya disebut sebagai pemimpin terkorup.

Menurutnya, hal tersebut harus dibuktikan.

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan bahwa belakangan ini banyak sekali tuduhan tak berdasar yang dialamatkan padanya.

Disinggung mengenai muatan politis terkait rilis ini, Jokowi justru meminta awak media untuk bertanya pada pihak yang melempar isu.

Dikatakan oleh Jokowi bahwa siapapun bisa memakai cara apapun untuk menuduh dirinya.

Adapun dalam daftar tersebut Jokowi bersanding dengan sejumlah nama pemimpin atau mantan pemimpin dunia lainnya.

Sosok yang jadi person of the year dalam kategori terkorup adalah mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang baru saja digulingkan oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham pada awal Desember 2024.

Seorang juri nominasi ini yakni Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.

Assad dinilai telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.

Selain Assad, OCCRP juga memberikan penghargaan khusus pada Presiden Guinea, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo berupa Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup.

Hal ini imbas brutalnya Obiang dalam memimpin negaranya yang membuat masyarakatnya menderita di bawah garis kemiskinan.

Pemimpin lainnya yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.(*)

Editor: Radifan Setiawan
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved