Olahraga
Pemain Asing Mulai Tunjukkan Sisi Gelap di Liga Voli Korea, KOVO Diminta Segera Sikapi Kasus
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru...
TRIBUN-VIDEO.COM - Sisi gelap kuota pemain asing baik Asia dan non-Asia perlahan mulai terungkap di Liga Voli Korea musim 2024/2025. Beragam insiden tak sportif terjadi baik di kategori putra maupun putri.
Dari sektor putra misalnya. Peragaan tindakan tidak terpuji terjadi dalam pertandingan Seoul Woori Card melawan Hyundai Capital Skywalkers.
Pemain asing asal Kuba milik Hyundai Skywalkers, Leo, mengacungkan jari tengah ke arah lapangan pertandingan milik Seoul Woori Card.
Praktis hal itu memicu emosi dari spiker Seoul Woori Card asal Iran, Ali Haghparast. Nyaris saja insiden baku hantam terjadi.
Untungnya pelatih Seoul Woori Card, Mauricio Paes bertindak cepat dengan menghentikan Ali untuk menyeberang ke area permainan Skywalkers.
Tentu saja apa yang diperlihatkan Leo dengan mengacungkan jari tengah, plus respons tinggi dari Ali menjadi sesuatu yang jarang terjadi di Liga Voli Korea.
Baca: Media Korea Ikut Soroti Kepindahan Eks Red Sparks ke Indonesia pada Proliga 2025, Bintang Baru?
Lalu untuk sektor putri, ketegangan terjadi di luar lapangan pertandingan. Yakni antara pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin dengan asisten pelatih Pink Spiders, Daniele Turino.
Turino melakukan tindakan provokasi di pinggir lapangan, yang membuat Ko Hee-jin marah besar dan melayangkan protes ke pengadil pertandingan.
Meskipun endingnya kedua belah pihak, baik Ko Hee-jin dan Turino berbaikan serta telah menyampaikan permintaan maaf. Tapi case perseteruan ini bak menjadi cermin, bahwa federasi bola voli Korea Selatan (KOVO) harus melakukan tindakan tegas untuk mengantisipasi insiden serupa terjadi.
Dalam analisis MyDaily, tingginya tingkat ketegangan antar pemain dalam sebuah pertandingan berbanding lurus dengan jumlah kuota Asing yang diterapkan.
Diketahui di divisi putra, selain pemain dari kuota Asia dan non-Asia, lima tim menggunakan jasa pelatih luar. Sementara sektor putri, hanya Pink Spiders yang memakai pelatih non Korea Selatan, yakni Marcello Abbondanza.
Pejabat KOVO kemudian mengatakan, bahwa insiden yang baru-baru terjadi merupakan imbas dari keragaman pemain asing yang bermain di Liga Voli Korea.
Baca: Jadwal Liga Voli Korea Minggu Ini, Dibuka Aksi Pink Spiders, Mega Cs vs Tim Mantan Kapten Red Sparks
"Seiring dengan semakin beragamnya keanggotaan, ini tampaknya merupakan masa transisi di tengah perbedaan sentimen dan budaya bola voli Korea, serta kecenderungan karakter asing," terangnya dikutip dari sumber yang sama.
Dalam budaya Korea Selatan, sangat jarang pevoli yang benar-benar berani tampil ekspresif dalam memvisualisasikan emosinya di atas lapangan.
Kecenderungan dari pevoli di Negeri Ginseng memilih untuk tersenyum atau diam ketika melakukan kesalahan.
Khusus di sektor putri, satu-satunya pevoli yang tampil luar biasa ekspresif ialah Kim Yeon-koung. Dia akan berteriak keras atau tak segan memukul bola jika gagal menciptakan poin.
Namun catatannya, idola Megawati Hangestri itu melakukannya dengan mengarahkan ke areanya sendiri, dan bukan ke lawan.
Sehingga dari atas lapangan pertandingan, sektor putri nyaris tidak ada friksi yang terjadi. Namun di sektor putra, dengan keberagamaan asal pemain asing, budaya yang lebih terbuka dalam menunjukkan ekspresi, menjadi salah satu penyebab ketegangan terjadi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sisi Gelap Pemain Asing di Liga Voli Korea Mulai Muncul, KOVO Dituntut Ambil Sikap Tegas
Video Production: Untung
Sumber: Tribunnews.com
Viral
Ternyata Ini Alasan Emak-emak Ngotot Minta Kapolri Tangkap Kang Dedi, Cemburu Program KDM Bagus?
Senin, 5 Mei 2025
Kabar Selebriti
Hidup Sederhana di Kampung, Aksi Ayah Lesti Kejora Bikin Mie Ayam Sendiri Tuai Sorotan
Senin, 5 Mei 2025
Terkini Nasional
Tak Bela Gibran? Jokowi Justru Halalkan usulan Pemakzulan Sang Wapres: Boleh-boleh Saja, Aspirasi
Senin, 5 Mei 2025
Terkini Nasional
Hercules Dibela Eks Kepala BIN! Hendropriyono Singgung Jawa Ketum GRIB Jaya saat Konflik Timor-Timur
Senin, 5 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.