Terkini Daerah
TANGIS HISTERIS Guru Diancam Ibu Kantin Seusai Bantu Siswi Jualan, Sampai Bawa Pria Bersajam
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Tangis bu guru MTs Nurul Huda Kalibuntu bernama Kholipah pecah tatkala mengingat momen dirinya diintimidasi oleh ibu kantin.
Gara-gara membantu muridnya berjualan di sekolah, bu guru Kholipah mengaku sempat diancam oleh ibu kantin bernama Sominah (70).
Tak cuma diintimidasi, Kholipah juga terkejut saat didatangi Sominah dan pria yang membawa senjata tajam.
Insiden itu terjadi saat ibu kantin membuang dagangan para siswi yang hendak berjualan di sekolah.
Seperti diketahui, peristiwa siswi MTs di Brebes, Jawa Tengah menangis karena jualannya dibuang ibu kantin sempat viral beberapa waktu lalu.
Ibu kantin yang diduga takut kalah saing itu kesal lantaran melihat para siswa berjualan di sekolah alih-alih membeli dagangannya.
Murka, ibu kantin itu pun melabrak para siswa yang tengah berjualan di sekolah tersebut.
Namun rupanya tak cuma siswi, guru yang bertanggung jawab atas kegiatan murid berjualan itu juga ikut kena semprot Sominah.
Sembari menangis, Kholipah menceritakan detik-detik menakutkan saat ia diancam oleh ibu kantin.
"Dipojokkan itu sekitar 10 meter dia yang laki-laki bawa senjata tajam, dia bawa besi yang tajam, bawa sabet," kata Kholipah dilansir TribunnewsBogor.com dari unggahan Instagram @nenktainment, Senin (23/12/2024).
Tak hanya itu, Kholipah juga mengaku sempat diancam oleh ibu kantin lantaran membantu para siswi berjualan.
"Dia (ibu kantin) sambil ngomong ngancem-ngancem saya," akui Kholipah.
Terkait aksi para siswi berjualan, guru di MTs Nurul Huda Kalibuntu sempat membongkar fakta.
Diungkap guru bagian Kurikulum bernama Pak Sahroni, aktivitas siswa berjualan di sekolah bukan atas inisiatif sendiri para murid sendiri.
Kegiatan siswi berjualan di sekolah adalah atas arahan dari guru bernama Kholifah sebagai koordinator materi pelajaran Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA).
Para siswa diminta berjualan untuk menerapkan materi kewirausahaan yang telah diajarkan di sekolah.
Baca: Viral Aksi Oknum Polisi di Ambon, Banting Kader GP Ansor di Jalan Raya Beraspal Disaksikan Warga
Namun rupanya kegiatan tersebut malah dianggap sinis oleh ibu kantin.
"Kronologi aslinya itu, jajanan yang viral di video itu sebenarnya adalah produk dari P5RA dalam kurikulum terbaru, kan ada penguatan profil pancasila di mana hal tersebut kemudian ada yang berkenaan dengan kewirausahaan. Ini adalah sebagai bentuk proyek pengembangan pelajar pancasila, kemudian dikoordinir oleh ibu Kholifah," kata Sahroni dilansir TribunnewsBogor.com.
"Perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan jualan siswa, bukan jualan orang tua siswa. Tapi itu bentuk dari hasil karya untuk materi kewirausahaan. Yang viral di medsos itu narasinya memang berbeda-beda. Sehingga terjadi tumpang tindih, salah paham," sambungnya.
Pelaku tak minta maaf dan tak ganti rugi
Setelah videonya membuang dagangan siswi MTs dan mengancam guru viral, ibu kantin pun bereaksi.
Fatimah anak ibu kantin yang viral itu langsung mendatangi bu guru Kholipah setelah sang ibu disorot satu Indonesia.
Dalam video yang dibagikan akun updatebrebes terlihat Fatimah yang mengenakan kaos merah hitam sedang menjabat tangan bu guru Kholipah.
Bertemu dengan anak ibu kantin, bu guru Kholipah pun meminta maaf atas viralnya video yang ia rekam saat ibu kantin melabrak siswi.
Baca: Viral! Aksi Arogan 3 Oknum Polisi Aniaya Kader GP Ansor di Ambon, Kini Mendekam di Jeruji Besi
Keduanya pun saling minta maaf.
Namun dalam momen tersebut, yang duluan meminta maaf adalah bu guru Kholipah.
Sementara Fatimah berulang kali menyebut bahwa kasus tersebut cuma salah paham saja.
"Saya minta maaf ya," kata Kholipah.
"Iya sama-sama, ini cuma kesalahpahaman. Selanjutnya ya kita perbaiki," ujar Fatimah.
"Ya perbaiki semuanya," timpal Kholipah.
"Hanya kesalahpahaman aja. Udah kelar kamu, enggak ada masalah, itu cuma kesalahpahaman," imbuh Fatimah.
Tak cuma itu, kasus yang disorot satu Indonesia itu juga berakhir dengan ending tak disangka.
Yakni pihak ibu kantin tak memberikan ganti rugi atas aksinya membuang dagangan siswa.
Usut punya usut, alasan ibu kantin tidak ganti rugi adalah karena pihak sekolah yang tidak memintanya.
"Kami tidak menuntut ganti rugi jadi kami anggap selesai saja," ujar kepala sekolah MTs Basuni.
Enggan memperpanjang perkara, Basuni pun mengaku akan melindungi para muridnya dari kasus bullying.
Selain itu, kepala sekolah pun mengungkap hubungan antara ibu kantin dengan pemilik sekolah.
Ternyata ibu kantin adalah adik dari pemilik sekolah dan saudara pemilik yayasan.
"(ibu kantin) masih keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah. Ibu kantin ini sebagai adik pemilik yayasan, masih saudara ada hubungan famili. Keluarga, kakak adik dari orang pendiri yayasan, pendiri yayasan kakaknya, pemilik kantin sebagai adiknya," ungkap Basuni.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tangis Guru MTs Pecah Diancam Ibu Kantin Gara-gara Bantu Siswi Jualan, Ending Kasusnya Tak Disangka
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Tribunnews Bogor
Tribun Video Update
Viral Video Patung Biawak di Wonosobo, Mirip Hewan Asli & Tak Butuh Anggaran Besar, Hanya Rp 50 Juta
Jumat, 25 April 2025
Tribunnews Update
Viral Video Bocah Laki-laki Menangis di Samping Jenazah Ayah, Urus Pemakaman Sendiri Tanpa Keluarga
Jumat, 25 April 2025
Terkini Daerah
Tanda Tangan Lucu Kapolda Bangka Belitung yang Viral Ternyata Asli, Begini Maknanya
Kamis, 24 April 2025
Terkini Nasional
Mediasi Bakal Panas! Penggugat Dugaan Ijazah Palsu Ngotot Ingin Jokowi Hadir Langsung saat Sidang
Kamis, 24 April 2025
Olahraga
Fullset! Gresik Petrokima Bikin Jep Nelangsa di Final Four Proliga 2025 Putri walau Tanpa Megawati
Kamis, 24 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.