Local Experience
Ajak Mahasiswa Bangun Usaha Kriken di Medan, Fifin Raup Omzet di Atas Rp 500 Juta
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM -- Peduli terhadap peluang kerja yang semakin menyempit, pemilik usaha Kriken, Fifin Suprianti (50) mengajak mahasiswa Kota Medan untuk bergabung menjadi reseller dengan usaha yang dibangunnya.
Memulai usaha bernama Kriken sejak Desember 2019, Fifin berhasil meraup omzet di atas Rp 500 juta per tahun melalui rumah produksi yang terletak di Jalan Perwira Utama No 50, Lalang, Medan Sunggal, Sumatra Utara.
Pada awal berdirinya Kriken, Fifin melakukan riset serta memperkenalkan produknya dengan memberikan tester, serta menerima saran dari para pelanggan. Ia pun menggaet para mahasiswa Kota Medan untuk bergabung dengannya sebagai reseller.
“Saat awal mula Kriken berdiri, saya menggandeng mahasiswa menjadi reseller untuk membantu jual Kriken dengan sistem bagi hasil. Beberapa bulan berjalan, ternyata masuk Covid, jadi saya ajak mereka untuk sama-sama belajar jualan online. Di situlah kami menemukan formula berjualan online, apalagi melalui marketplace yang ternyata asik sekali. Alhamdulillah, Covid justru membawa berkah bagi Kriken,” ucap Fifin saat ditemui di kediamannya sekaligus rumah produksi Kriken.
Di masa Covid-19, Fifin mengaku orderan Kriken melalui media sosial justru terus bertambah hari demi hari. Ia pun sangat bersyukur usaha yang baru saja didirikannya ternyata digemari para customer.
“Pas Covid, omzetnya malah berlimpah. Jadi kami enggak pernah tuh mengalami omzet yang jatuh karena pandemi, justru meningkat pesanannya. Kriken ini bisa diterima di masa Covid lah, Mba,” sambungnya.
Diketahui, Kriken merupakan singkatan dari ‘keripik kentang’. Namun ternyata, Fifin mendapatkan fakta baru mengenai makna di balik nama Kriken.
“Awalnya saya membuat nama Kriken sebagai singkatan dari keripik kentang. Namun seiring waktu berjalan, barulah saya ketahui bahwa Kriken punya makna lain. Dalam bahasa karo, Kriken artinya ‘habiskan’,” ungkapnya.
Makna habiskan dalam bahasa Karo, diharapkan Fifin menjadi doa tersendiri bagi Kriken agar selalu habis terjual.
“Setelah saya pikir, Kriken yang bermakna habiskan cocok sekali dengan usaha kami. Berharap apa yang kami produksi itu habis. Jadi kami juga selalu membawa bahasa kearifan lokal Sumatra Utara. Secara, kentang ini kan bahan bakunya diambil dari Tanah Karo, Berastagi. Ternyata berkorelasi sekali, tuhan baik sama saya,” ucapnya sambil tersenyum semringah.
Terdapat berbagai varian yang ditawarkan dengan harga terjangkau, yaitu mulai dari Rp 15.000.
“Untuk varian, kita ada yang original dengan kemasan ekonomis, ada juga yang balado dengan rasa manis-asin-pedas. Lalu ada Kriken teri, yaitu balado dicampur teri khas Kota Medan. Selain olahan kentang, kita ada cemilan pendukung yaitu keripik bawang, stik kentang keju dan sambal teri kacang. Harganya juga beragam, mulai dari Rp 15.000 sampai yang termahal hanya Rp 50.000,” jelas Fifin.
Karena kondisi yang sudah stabil, Fifin pun mengaku mulai menjajakan Kriken secara offline. Kriken sudah terdapat di beberapa toko oleh-oleh di hotel, jasa catering serta kerja sama dengan Business to Business (B2B) untuk memasarkan Kriken sebagai souvenir dan cinderamata.
Program: Local Experience
Editor Video: Damara Abella Sakti
#localexperience #kisahinspiratif #inspirasi #umkm #kreatif #bisnis #Medan #usaha #snacks #keripik #Kriken #Mahasiswa
Video Production: Damara Abella Sakti
Sumber: Tribun Medan
Live Update
Salomo Pardede CS, Anggota DPRD Medan Diduga Peras Pengusaha Biliar, Dipolisikan ke Polda Sumut
3 hari lalu
Tribunnews Update
Seusai Tusuk Gigi Rp100 Juta, Boby Nasution Temukan Anggaran 'Busi Racing' Dinsos: Jangan Aneh-aneh!
3 hari lalu
Local Experience
Inilah Misteri Makam Gantung Pemilik Ilmu Pancasona di Blitar yang Dikeramatkan oleh Warga Setempat
3 hari lalu
Local Experience
Dibangun oleh 2.800 Pekerja! Proyek Raksasa Waduk Gajah Mungkur Ini Libatkan Ahli dari Jepang
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.