Devisa dari Duka - Kisah Sukses Purwanto, Pengusaha Peti Mati dari Sukoharjo yang Mendunia

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Indonesia, sebagai salah satu produsen rotan terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk-produk kerajinan rotan untuk pasar internasional.

Di tengah persaingan global, inovasi dalam pengolahan rotan menjadi produk unik dan fungsional membuka peluang ekspor baru yang menjanjikan. Salah satu produk yang menarik perhatian saat ini adalah peti mati dari rotan.

Desa Trangsan, yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan sentra produksi kerajinan rotan yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Di desa ini, para perajin tidak hanya memproduksi furnitur atau dekorasi, tetapi juga telah mengembangkan inovasi baru berupa peti mati dari bahan rotan.

Produk ini mendapatkan sorotan karena selain memiliki nilai estetika tinggi, juga dianggap ramah lingkungan. 

Peti mati rotan, yang mudah terurai, sejalan dengan tren pemakaman hijau yang semakin populer di negara-negara Barat. Hal ini membuka peluang besar untuk memasarkan peti mati rotan ke pasar global, terutama di negara-negara yang menghargai produk ramah lingkungan.

Purwanto, seorang pengrajin rotan yang telah berhasil mengubah nasibnya melalui kerajinan ini.

Purwanto, yang memulai usahanya dari skala kecil, kini dikenal sebagai salah satu pengusaha kerajinan rotan terkemuka di desa tersebut. 

Kisahnya berawal dari ketekunan dalam mempelajari teknik kerajinan rotan yang diwariskan secara turun-temurun di Desa Trangsan. 

Ia terus mengembangkan keterampilannya dan berpikir kreatif untuk menciptakan produk yang tidak hanya laku di pasar lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar internasional.

Purwanto adalah pelopor dalam pengembangan peti mati rotan di desanya. 

Ia terinspirasi oleh permintaan global akan produk ramah lingkungan dan menyadari bahwa rotan dapat menjadi bahan utama untuk produk tersebut. 

Berkat inovasi ini, Purwanto berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan juga memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitarnya. 

Produksinya kini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi telah merambah ke luar negeri, menjadikannya salah satu cerita sukses di sektor ekspor kerajinan rotan.(*)