Penampakan Hunian Pekerja IKN di Sepaku, Kaltim, Satu Kamar HPK Bisa Dihuni hingga 16 Orang

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus DBD di Kalimantan Timur memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. 

Data terbaru mencatat bahwa jumlah kasus DBD khususnya di Penajam Paser Utara (PPU) telah mencapai 1.184 kasus.

Dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya terjadi di Kecamatan Sepaku, termasuk kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Ibu kota Nusantara.

Kasus DBD juga terdeteksi di RS Mayapada yang ada di dalam kompleks IKN. 

Berdasarkan laporan dari jurnalis TribunKaltim.co, tampak hunian pekerja konsultan (HPK) cukup bersih.

Terdapat 22 tower yang menjadi tempat tinggal para pekerja proyek IKN.

Namun hanya 18 tower yang dihuni.

Dalam kamar pekerja berukuran 6 kali 6 meter, dapat dihuni hingga 16 orang pekerja.

Kondisi kamar yang cukup sempit untuk belasan orang ditambah banyaknya handuk yang berserakan diduga bisa memicu penyebaran nyamuk Aedes aegypti.

Sumber terpercaya di RS tersebut membenarkan bahwa sejumlah pasien DBD keluar masuk dirawat di RS tersebut.

Bahkan hingga Senin (4/11/2024) rumah sakit tersebut masih merawat tiga pekerja IKN yang menderita DBD.

Sayang Tribunkaltim.co tidak berhasil mendapat konfirmasi resmi dari pihak RS Mayapada. 

Terkait hal ini, pihak rumah sakit hanya mengaku sudah melaporkan kasus DBD ini ke Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara dan pihak OIKN membenarkan, menjelaskan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Sepaku IKN lebih banyak para pekerja IKN dan terdampak bagi masyarakat lokal.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Belasan Pasien DBD di RSUD Sepaku Dinyatakan Sembuh