Local Experience
Cak Mimin Bumbu Rujak Manis Kemasan asal Dolly, Kini Sukses Tembus Pasar Mancanegara
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Berdiri sejak 2012, Bumbu Rujak Manis Cak Mimin kini sukses merengkuh pasar mancanegara.
Pelopor bumbu rujak manis kemasan asal kawasan Dolly, Surabaya ini pun sukses mendapat omset ratusan juta rupiah tiap bulannya.
Memiliki jargon "Enak, Praktis, tinggal shooor", Bumbu Rujak Kemasan "Cak Mimin" pun dikembangkan.
Penggemar masakan pedas, terutama rujak manis, tak perlu repot membuat bumbu olahan pedas ini.
Dian Ariesawati, pemilik sekaligus pendiri usaha ini menjelaskan, ide ini muncul dari ayahnya.
Awalnya, ayahnya yang akrab disapa Cak Mimin bekerja sebagai petugas kebersihan di Unair.
Selama bekerja, Cak Mimin sering mendapat pesanan dari kantornya.
"Kalau bicara bumbu Rujak, bapak saya, istilahnya, menjadi andalan. Makanya, sejak rujak kemasan ini dibuat, kami gunakan nama bapak kami," kata Dian ditemui di rumah produksinya.
Karena besarnya peminat, Alumni Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini pun serius menekuni usahanya.
"Ternyata, bukan hanya waktu musim mangga saja pesanan datang, tapi hari lainnya juga. Akhirnya kami serius untuk membuat usaha ini," katanya.
Seluruh produksi di lakukan di rumah dua lantai miliknya yang berada di Banyuurip Wetan VA/4B, Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan.
Mulai memasak gula merah, mengolah dengan berbagai bumbu lainnya, mengaduk, hingga mengemas dilakukan ia bersama dua orang karyawannya.
"Kami juga bekerjasama dengan tetangga sekitar dengan sistem borongan. Misalnya, untuk mengupas bawang, memetik lombok, hingga penyediaan bahan lainnya. Sehingga, di tempat ini hanya digunakan untuk produksi," katanya.
Kini, ada 4 varian rasa yang bisa dinikmati pembeli.
Dibedakan dari warna botol kemasan, ada rasa super pedas, pedas, sedang, dan rasa manis.
"Jadi, bisa dinikmati semua kalangan. Mulai anak-anak hingga yang sudah tua," katanya.
Dalam mengembangkan usaha, pihaknya komitmen menjaga kepercayaan pelanggan.
Mulai kualitas rasa, kemasan, hingga stok selalu ia jaga.
"Misalnya saat memilih gula merah, kami datangkan langsung dari Lumajang. Gula dari sana murni dan sangat mempengaruhi rasa," katanya.
Termasuk, sejumlah perizinan dari berbagai lembaga juga ia lengkapi.
"Konsumen, terutama distributor percaya kepada kami karena kami menjamin rasa hingga ketersediaan barang. Sehingga, pelanggan tak kecewa," katanya.
Strategi ini ia peroleh dari pengalamannya saat bekerja di sejumlah perusahaan multinasional sebelumnya.
"Setelah lulus kuliah, saya sebenarnya sempat kerja di perusahaan swasta yang basisnya di Jakarta," kata perempuan lulusan tahun 2002 ini.
"Namun, nggak kerasan karena mungkin saya lebih suka di usaha sendiri kali ya. Makanya, sejak 2012 saya serius menekuni usaha ini," katanya.
Berkat ketekunannya, bisnisnya meningkat pesat.
Dalam sebulan, ia bisa menjual minimal 10 ribu kemasan. Apabila musim mangga bisa naik dua kali lipat.
"Satu kemasan kami jual Rp 13 ribu," katanya.
Pasarnya pun beragam. Di dalam kota, banyak toko kelontong, pusat UMKM, hingga pusat oleh-oleh yang menjajakan produknya.
Bahkan, sejumlah supermarket waralaba di Kota Pahlawan tak ketinggalan.
Selain pasar dalam Kota, pihaknya juga menerima pesanan dari luar kota atau luar pulau.
Bahkan, beberapa kali pesanan juga datang dari mancanegara.
Tak hanya bumbu rujak, kini pihaknya mengembangkan di beberapa produk baru.
Tahun ini, ada sembilan produk sambal kemasan baru yang ia siap luncurkan.
Di antaranya, sambal rujak bangkok, sambal petai, hingga sambal Rujak cingur.
Kemudian, bawang merah goreng, bawah putih goreng, sambal bawang tabur, sambal rebon tabur, sambal ikan asin tabur, dan sambal terasi tabur.
Ia memaparkan, penambahan produk ini berdasarkan permintaan pasar.
Selain melalui sistem konvensional, pihaknya juga memanfaatkan media sosial dalam berjualan.
Dari berbagai terobosannya tersebut, kini ia pun berhasil berinvestasi di sejumlah bidang tanah hingga unit rumah.
Tak hanya di Surabaya, juga ada di Kabupaten Mojokerto.
Impiannya belum selesai. Ke depan, anggota Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) ini ingin semakin banyak tetangganya yang memiliki semangat berwirausaha.
Terutama, bagi warga di Dolly, yang tak jauh dari rumahnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cak Mimin, Pelopor Bumbu Rujak Manis Kemasan Asal Dolly yang Sukses Tembus Pasar Mancanegara
Program: Local Experience
Editor Video: yohanes anton kurniawan
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Surya
Local Experience
Inilah Misteri Makam Gantung Pemilik Ilmu Pancasona di Blitar yang Dikeramatkan oleh Warga Setempat
3 hari lalu
Local Experience
Dibangun oleh 2.800 Pekerja! Proyek Raksasa Waduk Gajah Mungkur Ini Libatkan Ahli dari Jepang
3 hari lalu
Local Experience
Menguak Misteri Makam Panjang yang Berusia Lebih Dari 500 Tahun di Gunung Putri Bogor
3 hari lalu
Local Experience
Misteri "Kebakaran Besar Setelah Mobil Ini Dicuci", Cerita Buaya Merah Mobil Pemadam di Solo
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.