Local Experience
Kisah Lia Senda Rianty, Pelaku UMKM di OKU Timur, Berhasil Melewati Pasang Surut Bisnis Kuliner
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Lia Senda Rianty mepunyai kisah tersendiri sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dimana ia berhasil melewati pasang surut dalam bisnis, kini dari usaha donat kentang ia bisa meraih omset hingga Rp 60 juta perbulan.Â
Lia Senda Rianty masih berusia 33 tahun. Ibu muda dengan dua putra. Dia juga Bhayangkari, istri dari Brigpol Asep E Karta Perwata, personil Polres OKU Timur.
Pagi menjelang siang, wartawan media ini berkesempatan mampir ke toko donat kentang miliknya.Â
Saat pertama masuk aroma khas dari donat langsung tercium mengugah selera makan.
Aroma manis dari toping dari masing-masing donat kentang hang dibuat di tokonya.
Selain donat di toko Haya.co ini juga terdapat kuliner lain seperti jajan pasar hingga aneka minuman.
Tepatnya di Jalan Merdeka Cidawang, Kelurahan Pakusekunyit, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Dari auranya, sosok Lia memang orang bisnis. Terlihat dari cara komunikasinya. Tidak bisa dipungkiri ia memang lulusan Akutansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya (Unsri).Â
Bahkan saat ini Lia sedang ambil S2 di Magister Administrasi Bisnis (MAP) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sambil melayani pelanggannya berbelanja, sesekali Lia menggungkap jatuh bangun dan pasang surut dalam membangun bisnisnya.
Ia memulai bisnis ini pada tahun 2019. Awalnya ia membuka bisnis pakaian muslimah dengan bran hayastaf.
Selanjutnya, ia memulai belajar membuat donat dengan mencoba berbagai resep olahan. Meski banyak yang tidak berhasil namun ia terus mencoba membuat donat dengan silih berganti resep dan adonan.
Sampai akhirnya di bulan Juli tahun 2019 ia mulai membuka otlet dengan merk Haya.co. Ia mengaku nekad membuka otlet dengan modal seadanya sekitar Rp 5.000.000.
Ia juga mengaku membuka usaha kuliner ini karena ia senang berbisnis bukan karena ia hobi memasak.
Untuk proses pembuatan donatnya ia bercerita bahwa ia memilih bahan baku yang bagus atau premium.Â
Dalam menjalankan bisnis kuliner ini omzet yang ia raih mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk awal-awal ia membuka bot kecil dan kini ia sudah membuka otlet atau toko.
Selama menjalani bisnis ini ia juga sering mengalami beberapa kendala seperti sulit mendapatkan bahan baku. Serta terkendala dengan kapasitas produksi juga di SDM.(*)
Voice Offer: Saradita Oktaviani
Program: UMKM Local Experience
Video Production: Muh Rosikhuddin
Video Production: Muh Rosikhuddin
Sumber: Tribun Sumsel
Local Experience
Inilah Misteri Makam Gantung Pemilik Ilmu Pancasona di Blitar yang Dikeramatkan oleh Warga Setempat
4 hari lalu
Local Experience
Dibangun oleh 2.800 Pekerja! Proyek Raksasa Waduk Gajah Mungkur Ini Libatkan Ahli dari Jepang
4 hari lalu
Local Experience
Menguak Misteri Makam Panjang yang Berusia Lebih Dari 500 Tahun di Gunung Putri Bogor
4 hari lalu
Local Experience
Misteri "Kebakaran Besar Setelah Mobil Ini Dicuci", Cerita Buaya Merah Mobil Pemadam di Solo
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.