Local Experience
Transformasi Danau Sipin Menjadi Destinasi Wisata Edukasi Batik Jambi
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Danau Sipin, yang terletak di tengah kota Jambi, dahulu dikenal dengan stigma negatif sebagai kawasan yang rentan terhadap permasalahan sosial, terutama narkoba.
Namun, berkat upaya seorang tokoh budaya, Zainul Bahri atau yang kerap disapa Datuk Zainul Bahri, wilayah ini mengalami transformasi luar biasa.
Kini, Danau Sipin menjadi pusat ekowisata dan wisata edukasi yang berfokus pada pelestarian batik Jambi.
Datuk Zainul Bahri memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap batik sejak tahun 80-an.
Berangkat dari latar belakang keluarganya yang merupakan keturunan Kesultanan Jambi yang kerap mengenakan batik, serta latar belakangnya sebagai pelukis, ia bertekad mempelajari dan melestarikan warisan batik dari sejarah dan budaya yang ada di Jambi.
Datuk Zainul melihat potensi besar batik Jambi untuk diangkat sebagai kekayaan budaya yang dapat dipromosikan melalui wisata edukasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danau Sipin mengalami perubahan yang signifikan.
Datuk Zainul Bahri mendirikan galeri batik di kawasan tersebut dan menawarkan edukasi membatik kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Program edukasi ini mencakup pelatihan membuat batik tulis, ekoprint, hingga sulaman benang emas.
Anak-anak dari berbagai usia, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, dapat datang dan belajar membatik dengan biaya yang terjangkau.
“Edukasi ini penting agar generasi muda mengenal dan mencintai budaya batik Jambi. Saya ingin mereka memahami bahwa Jambi juga memiliki warisan batik yang kaya, bukan hanya dari Jawa,” ujar Datuk Zainul Bahri saat ditemui Tribunjambi.com.
Ia menyadari pentingnya regenerasi dan pelestarian budaya di kalangan anak muda, sebab budaya tanpa penerus akan hilang ditelan zaman.
Tak hanya itu, program wisata edukasi di Danau Sipin juga dilengkapi dengan wisata kuliner khas Jambi. Pengunjung dapat menikmati beragam kuliner tradisional, seperti burgo, roti jalo, dan kopi Jambi.
Semua ini disajikan dalam suasana alam yang indah sambil menaiki ketek, perahu khas Jambi yang membawa mereka berkeliling Danau Sipin.
Wisata edukasi ini telah menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan menggabungkan aspek budaya, pendidikan, dan kuliner, Datuk Zainul Bahri telah menciptakan ekowisata yang kaya akan nilai sejarah dan kultural.
Sayangnya, meskipun program ini sukses, Datuk Zainul masih belum mendapatkan pengakuan yang seharusnya dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Ia berharap ke depannya, pemerintah daerah lebih peduli terhadap pengembangan potensi wisata edukasi di Jambi, terutama yang berhubungan dengan budaya lokal seperti batik.
“Jambi harus bangga dengan warisan batiknya, jangan sampai nanti diakui oleh daerah lain karena kita sendiri tidak menghargainya,” tegas Datuk Zainul. (*)
Program: Local Experience
Editor Video: yohanes anton kurniawan
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Jambi
Local Experience
Inilah Misteri Makam Gantung Pemilik Ilmu Pancasona di Blitar yang Dikeramatkan oleh Warga Setempat
7 hari lalu
Local Experience
Dibangun oleh 2.800 Pekerja! Proyek Raksasa Waduk Gajah Mungkur Ini Libatkan Ahli dari Jepang
7 hari lalu
Local Experience
Menguak Misteri Makam Panjang yang Berusia Lebih Dari 500 Tahun di Gunung Putri Bogor
7 hari lalu
Local Experience
Misteri "Kebakaran Besar Setelah Mobil Ini Dicuci", Cerita Buaya Merah Mobil Pemadam di Solo
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.