Israel Krisis seusai Rugi Rp 1.000 Triliun Akibat Perang hingga PM Netanyahu Didesak Mundur

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Perang Gaza membawa kerugian besar bagi negara Israel.

Tercatat dalam 11 bulan perang, Israel telah mengalami defisit hingga 68 miliar dolar AS atau setara Rp 1000 triliun.

Israel pun mengalami krisis ekonomi yang tinggi imbas kerugian tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com pada Jumat (6/9/2024), kondisi tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Menurutnya saat ini Israel tengah dalam perang terpanjang dan termahal dalam sejarah Israel.

Oleh karena itu, untuk menutup definisi terbesar sepanjang sejarah Israel itu, pemerintah membekukan gaji warga sipilnya.

Selain itu, Smotrich juga mengusulkan beberapa langkah pemulihan ekonomi Israel.

Di antaranya pembekuan golongan pajak penghasilan, pembekuan upah minimum, pajak tambahan atas laba perusahaan yang belum dibagikan, dan penghapusan pembebasan PPN bagi wisatawan.

Baca: Penampakan Kapal Perang Israel di Laut Merah, Lesatkan Tembakan hingga Timbulkan Ledakan Hebat

Dengan cara tersebut, Smotrich yakin bahwa ekonomi Israel akan pulih usai ditanggung semua orang di negara tersebut.

"Namun, kita semua akan menang bersama di bidang ekonomi. Semua orang menanggung beban yang sama. Tidak seorang pun akan menerima lebih sedikit uang di rekening bank mereka, tetapi ya, akan ada pembekuan."

Namun jika tidak dilakukan perbaikan, maka defisit negara itu akan semakin membengkak melampaui 6,6 persen dalam beberapa bulan ke depan.

Meski krisis, Smotrich pun menekankan bahwa pengaturan kondisi negara selama perang di Gaza masih bagus dalam hal ketahanan nasional, ketahanan bisnis, stabilisasi militer. (Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gaji Warga Israel akan Dibekukan, Ekonomi Negara Krisis akibat Perang Gaza, Rugi sampai Rp 1.000 T