Tribunnews Update
PM Israel Sebut Hamas Tolak Elemen Proposal Gencatan Senjata Pertukaran Sandera, Perang Berlanjut?
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada Rabu (4/9/2024) bahwa Hamas telah menolak semua elemen proposal gencatan senjata.
Netanyahu mengaku berharap agar keputusan Hamas itu berubah.
Pasalnya, PM Israel tersebut menginginkan agar para sandera bisa pulang ke negaranya.
"Hamas telah menolak semuanya... Saya berharap hal itu berubah karena saya ingin para sandera itu keluar," ujar Netanyahu.
Baca: Houthi Kembali Berlatih Serang Langsung Israel, Libatkan Artileri, Sniper hingga Pasukan Infanteri
Baca: Hizbullah Mengamuk Luncurkan 100 Roket ke Israel Siang Malam, Serangan Terbesar sejak Agustus 2024
Dikutip dari Arab News, Netanyahu sendiri mendapat banyak tekanan dari dalam dan luar negeri untuk menyetujui gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Meski begitu, Netanyahu menegaskan kembali posisinya di Koridor Philadelphia.
Ia mengatakan, jika menyerahkan kendali koridor tersebut maka akan memungkinkan Hamas untuk menyelundupkan senjata.
Menurut Netanyahu, dengan tetap menempatkan IDF di koridor tersebut akan memberi tekanan pada Hamas agar segera membebaskan para sandera yang tersisa.
(Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang di sini
# Netanyahu # Hamas # gencatan senjata # pertukaran sandera
Reporter: Isti Ira Kartika Sari
Video Production: Ananda Bayu Sidarta
Sumber: Tribun Video
Tribunnews Update
Rangkuman Perang Israel-Hamas: Qatar Emosi Lihat Gaza Hancur Diserang IDF, Zionis Bom Damaskus
Jumat, 2 Mei 2025
Tribun Video Update
PM Israel Netanyahu Desak Pasukan Perluas Serangan Israel di Gaza, Besok Ajak Diskusi Kabinet
Jumat, 2 Mei 2025
Tribun Video Update
UPDATE Perang Gaza: PM Israel Dinilai Abaikan Nasib Sandera | Hamas Lesatkan Serangan Tingkat Tinggi
Jumat, 2 Mei 2025
Tribun Video Update
Tepis Tudingan Pemerintah Israel, Hamas Bantah Ubah Metode Perang dengan "Bakar" Yerusalem
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.