Local Experience
Melihat Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan, Rumah Tertua di Pekanbaru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Rumah Batin Senapelan telah menjadi cagar budaya sejak tahun 2018 lalu, namun pemugaran baru dilaksanakan tahun 2022.
Batin merupakan merupakan pimpinan tertinggi suku, atau kepala suku di aliran sungai jantan pada zaman dahulu.
Rumah ini berbentuk rumah panggung yang cukup tinggi sehingga terlihat berbeda dengan rumah-rumah lain di sekitarnya yang sudah menggunakan dinding batu.
Rumah Batin Senapelan memiliki beberapa tonggak beton kokoh yang menyangga bangunan itu.
Keseluruhan bangunan didominasi berbahan kayu, seperti rangka bangunan, dinding, daun pintu, jendela, bahkan seluruh plafon ruangan utama Rumah Batin Senapelan terbuat dari kulit kayu.
Bangunan itu juga dipernis dengan warna coklat gelap sehingga terlihat semakin eksotis.
Di dalam rumah tradisional itu terdapat sejumlah lemari kaca kayu yang sudah tua, beberapa Alquran dan buku pelajaran agama anak-anak juga tersusun rapi di beberapa rak.
Rumah ini memiliki tujuh jendela dan dua pintu, yaitu pintu depan dan belakang yang langsung mengarah ke tepian Sungai Siak.
Halaman belakang juga dilengkapi kursi taman, tempat pengunjung bisa bercekrama dengan santai.
Meski tidak sepopuler Rumah Singgah Tuan Kadi, namun masyarakat sekitar meyakini rumah ini lebih tua dari Rumah Singgah Tuan Tuan Kadi
Rumah Batin Senapelan merupakan merupakan saksi bisu tentang berdirinya Kampung Bandar Senapelan.
Kampung ini merupakan tempat awal mula berdirinya Kota Pekanbaru.
Kawasan di Rumah Batin Senapelan ini juga mejadi tempat tradisi Mandi Balimau dalam menyambut Bulan Ramadan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelontorkan anggaran hingga Rp 344 juta untuk untuk pemugaran Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan.
Gubernur Riau Syamsuar saat dimulainya pemugaran pada Senin (5/9/2022) lalu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau Riau komitmen dalam melestarikan cagar budaya di Provinsi Riau.
Untuk itu ia berharap masyarakat juga turut menjaga cagar budaya yang ada, selain itu Rumah Batin Senapelan juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata sejarah di Kota Pekanbaru.
Ahli waris Batin Senapelan, Eva Riani yang juga merupakan Ketua RT setempat mengatakan bahwa ia bersama warga sekitar setiap tahun menggelar peringatan Hari Jadi Kota Pekanbaru secara mandiri, seperti doa bersama mengenang Batin Senapelan.
Diceritakannya, Rumah Batin Senapelan merupakan Rumah Batin pertama yang menjadi saksi berdirinya Kampung Bandar Senapelan dan menjadi cikal bakal berdirinya Kota Pekanbaru.
"Batin itu kepala suku, salah satu orang yang pertama kali menempati Senapelan dan membuka Senapelan ini," katanya.
Eva sebenarnya tidak mengetahui pasti kapan rumah itu dibangun, namun menurut cerita yang ia dapatkan, rumah itu sudah berdiri sejak abad ke 17.
Sedangkan Batin yang pertama bernama Bujang Sayang, berlanjut turun temurun hingga sampai ke buyut Eva bernama Yasin yang merupakan Batin Senapelan terakhir.
"Masa kebatinan terakhir di Yasin, ia memiliki anak bernama Nontel dan sudah masuk masa kepenghuluan, Nontel inilah kakek saya," ujar Eva.
Nontel pun menjadi ahli waris yang masih mendiami rumah tersebut hingga tahun 90 an.
Saat ini Rumah Batin Senapelan difungsikan sebagai sekretariat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kampung Baru.
Untuk menghidupkan rumah bersejarah itu, tiap malam digelar Maghrib Mengaji yang diikuti anak-anak setempat, selain itu menjadi tempat berbagai latihan kesenian Melayu dan bermacam kegiatan positif lainnya.(Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)
Video Production: Damara Abella Sakti
Sumber: Tribun Pekanbaru
Local Experience
Inilah Asal-Usul Ken Arok, Raja Pertama Kerajaan Singosari yang Dibuang Ibunya saat Masih Bayi
Jumat, 2 Mei 2025
Local Experience
Dipercaya Memberikan Peringatan Tanda Datangnya Bahaya, Inilah Wujud Tombak Pangeran Diponegoro
Jumat, 2 Mei 2025
Local Experience
Mengenal Nitisemito, Sosok Jenius di Balik Kretek Pertama di Indonesia
Jumat, 2 Mei 2025
Local Experience
Songket Sriwijaya: Simbol Kemewahan, Kekuasaan, dan Identitas Budaya
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.