Netanyahu Mulai Pilih Sasaran Baru dengan Target Lebanon, Serangan Disebut Terbatas & Berdampak Kuat

TRIBUN-VIDEO.COM - Benjamin Netanyahu dikabarkan sudah memilih sasaran baru dengan target Lebanon.

Serangan Israel nantinya, dilaporkan hanya akan terbatas namun akan berdampak sangat kuat.

Mengutip Yedioth Ahronoth pada (29/7), kabar itu disampaikan Netanyahu dalam rapatnya pada Minggu (28/7/2024).

Dikabarkan, Netanyahu bersama dengan Menteri Angkatan Darat diberi wewenang memilih sasaran militer yang akan dibom di Lebanon.

Baca: Di Hadapan Netanyahu, Trump Peringatkan Potensi Perang Dunia III hingga Olok-olok Kamala Harris

"Setelah 3 jam, rapat kabinet berakhir, dan Netanyahu serta Menteri Angkatan Darat diberi wewenang untuk memilih sasaran militer yang dia ancam akan dibom di Lebanon," lapor media Israel, Yedioth Ahronoth, Minggu malam.

Pihaknya menyatakan bahwa serangan Israel itu diperkirakan akan terbatas namun dampaknya diprediksi sangat kuat.

"Perkiraan menunjukkan bahwa serangan tersebut akan terbatas, namun dampaknya akan kuat," lanjutnya.

Di satu sisi, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan para pejabat keamanan Israel meyakinkan para pemimpin politik agar rencana yang disusun dapat segera dilaksanakan.

Baca: Netanyahu Stres! Sersan IDF Ditembak hingga 689 Tentara Israel Tewas Dibantai Hamas di Kota Rafah

"Israel tidak tertarik pada perang menyeluruh dengan Hizbullah, namun hanya ingin memberikan pukulan telak terhadap Hizbullah," menurut laporan Radio Angkatan Darat Israel.

Perlu diketahui saja, dalam rapat, dua menteri Netanyahu bernama Ben Gvir dan Bezalel Smotrich memilih abstain.

Abstainnya mereka dikabarkan sebagai aksi protes tidak diberi peran menetapkan target serangan.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Sibuk Pilih Target di Lebanon usai Israel Tuduh Hizbullah Ngebom Golan

Program: Tribun Video Update
Host: Yessy Arisanti Wienata
Editor Video: Dandi Bahtiar
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#netanyahu #pm israel #benyamin netanyahu #israel palestina #hamas