Menteri Israel Ngamuk seusai China Damaikan Hamas & Fatah, Tuduh Presiden Palestina Rangkul Teroris

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Israel mengutuk kesepakatan damai antara Hamas dengan Fatah yang ditengahi oleh China, Selasa (23/7/2024).

Menurut Beijing, kesepakatan itu akan membuat Hamas terlibat dalam pemerintahan di Gaza pascaperang.

Baca: Houthi Beri Peringatan Keras akan Bombardir Israel, Sebut Israel Sudah Membuka Pintu Neraka

Menteri Luar Negeri Israel Katz menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas berusaha merangkul Hamas.

Padahal militan tersebut adalah musuh utama Israel yang dicap sebagai organisasi teroris.

Katz menegaskan bahwa pemerintahan Hamas akan dihancurkan di masa depan.

Baca: Israel Mulai Krisis! 90 Pabrik Makanan Meledak Dibom Hizbullah, Kerugian Capai 27 Juta Dolar

"Abbas merangkul para pembunuh dan pemerkosa Hamas," kata Katz, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (24/7/2024).

Sementara itu, Hossam Badran, anggota biro politik Hamas, menggambarkan keterlibatan China sebagai cara untuk melawan pengaruh Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, Washington telah menentang konsensus nasional internal Palestina dengan menjalin hubungan dengan Israel.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menjamu pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk dan utusan Fatah Mahmoud al-Aloul.

Selain itu ada pula utusan dari 12 faksi Palestina yang lain.

Baca: Fatah hingga Hamas Bersatu Deklarasi Kelola Jalur Gaza, Kompak Lawan Israel Demi Palestina Merdeka

Dalam pertemuan di Beijing, belasan organisasi Palestina itu sepakat untuk membentuk badan rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pascaperang.

Kesepakatan ini juga disetujui Hamas dan Fatah, dua kelompok Palestina yang selama ini bermusuhan. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # China # Israel # perang # Hamas # Palestina