Temui Presiden Israel di Tengah Invasi di Gaza, 5 Tokoh NU Disebut Langgar Konstitusi, PBNU Kecewa

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan pertemuan tersebut.

Baca: Serangan Israel ke Damaskus, 1 Tentara Suriah Tewas, 3 Warga Luka-luka, Mobil-mobil Hangus Terbakar

Menurut MUI pertemuan itu tidak layak dilakukan di tengah genosida Israel ke Palestina.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.

"Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel. Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel, lima aktivis ini bertemu Presiden Israel. Semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela Palestina," kata Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2024).

Baca: Pantas Rusia Marah, Begini Penampakan Suriah Berlubang & Tentara Tewas seusai Diserang Israel

Menurut Sudarnoto lima tokoh muda NU itu telah melanggar konstitusi.

Sudarnoto menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri RI saja tidak pernah bertemu dengan presiden Israel.

"Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya Hubungan diplomatik dengan Israel? Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka Hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah? Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI," tambah Sudarnoto.

Sementara itu terkait sanksi bagi lima tokoh NU itu PBNU akan membahas persoalan itu ke rapat pengurus terlebih dahulu.

PBNU menegaskan kunjungan itu tidak mewakili organisasi dan menyesalkan pertemuan tersebut. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PBNU Sesalkan 5 Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, Siapkan Sanksi?

# TRIBUNNEWS UPDATE # Presiden # Israel # perang # Nahdlatul Ulama