Netanyahu Didesak Pakai Senjata Nuklir untuk Serang Iran, Sejarawan Israel: Serangan ke Iran Lemah

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejarawan Israel Benny Morris telah menyerukan Israel untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran, baik melalui "persenjataan konvensional" atau dengan menggunakan senjata nuklir.

Mengutip Middle East Eye pada Senin (1/7/2024) Moris mengatakan respons Israel terhadap rudal Iran pada 13 April adalah lemah.

Ia menilai hal ini bagian dari keraguan dan pengekangan ekstrem Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam menghadapi ancaman Iran selama 15 tahun terakhir.

Baca: Iran Bersumpah Lindungi Hizbullah dari Serangan Israel: Rakyat Lebanon dan Negara Arab Juga Dukung

Morris mengatakan bahwa Israel memiliki satu keunggulan utama atas Iran.

Israel saat ini dilaporkan memiliki senjata nuklir, sementara Iran hanya bercita-cita untuk memilikinya.

Dikatakannya, jika Israel terbukti tidak mampu menghancurkan proyek nuklir Iran dengan menggunakan persenjataan konvensional, maka Israel mungkin tidak punya pilihan lain selain menggunakan kemampuan nonkonvensionalnya.

Komentar Morris muncul setelah Yair Katz, ketua serikat pekerja Israel di industri kedirgantaraan, menyatakan bahwa Israel memiliki senjata yang dapat "memutus persamaan" terhadap ancaman Iran, yang tampaknya merujuk pada senjata nuklir.

Baca: Longsor & Amblas Putus Akses Jalan Utama di Tasikmalaya, Pengairan Sawah Warga Terhenti

Diketahui Iran meluncurkan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal pada bulan April, dalam serangan langsung pertamanya yang menargetkan wilayah Israel.

Tidak ada yang tewas dalam serangan itu, yang terjadi sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang menewaskan 16 orang, termasuk anggota tingkat tinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Middle East Eye dengan judul Benny Morris: Israeli historian calls for nuclear strike on Iran

Program: Tribun Video Update
Editor Video: Rahmat Gilang Maulana
Host: Sara Dita
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

# israel # palestina # idf # hamas