Rabu, 14 Mei 2025

Local Experience

Sejarah Panjang Kerajaan Sriwijaya yang Kini Berubah Menjadi Palembang

Selasa, 18 Juni 2024 19:13 WIB
Kompas.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Dilansir dari laman Gramedia.com, predikat Palembang sebagai kota tertua di Indonesia dapat dibuktikan dari sebuah peninggalan sejarah yaitu Prasasti Kedukan Bukit.

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di daerah Palembang bagian barat, tepatnya di Bukit Siguntang oleh orang Belanda bernama C.J. Batenburg pada 29 November 1920.

Dibuktikan dari sebuah peninggalan sejarah yaitu Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 16 Juni 682 serta ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno.

Prasasti ini menceritakan pembentukan suatu wanua yang ditafsirkan sebagai Kota Palembang pada 16 Juni 683 Masehi.
Dilansir dari Kompas.com, seperti tertuang dalam Prasasti Kedukan Bukit, Kota Palembang dahulu adalah pusat Kerajaan Sriwijaya pada sekitar abad VII Masehi.

Prasasti Kedukan Bukit ini mencatat perjalanan ekspedisi Dapunta Hyang, raja Sriwijaya, bersama ribuan tentara naik perahu dan ada yang berjalan kaki.

Mereka tiba di suatu tempat yang lokasinya sekarang di sekitar aliran sungai Kedukan, satu dari anak sungai Musi.

Di tempat itu raja mendirikan wanua atau permukiman pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, yang kemudian berkembang menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya sampai beberapa abad.

Sementara dilansir dari laman Kemendikbud, wilayah Palembang barat diperkirakan dahulu pernah menjadi ibukota Kerajaan Sriwijaya yang berada di tepi Sungai Musi bagian hilir.

Hal ini diindikasikan berdasarkan banyaknya peninggalan arkeologi ditemukan di daerah tersebut salah satunya dari keberadaan saluran air dari situs Karang Anyar yang mengarah ke Sungai Musi.

Situs Karang Anyar diidentifikasikan adalah Keraton Sriwijaya, karena di lokasi tersebut banyak ditemukan sisa-sisa pemukiman dan dikelilingi oleh saluran yang berhubungan dengan Sungai Musi.

Saluran tersebut diperkirakan sebagai sarana transportasi, irigasi, dan pengendali banjir, baik untuk kepentingan keraton maupun masyarakat.

Tak hanya itu saja temuan arkeologi di situs-situs arkeologi di Palembang, karena masih ada juga temuan arca Hindu-Buddha, prasasti, keramik, tembikar, manik-manik, dan struktur bata candi.

Hal ini turut mengindikasikan bahwa Palembang sejak abad ke-7 Masehi telah memiliki kontak dagang dengan bangsa asing terutama India, Cina, bahkan Asia Timur.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Palembang, Kota Tertua di Indonesia

Editor: Radifan Setiawan
Video Production: Damara Abella Sakti
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved