Berantas Sarang Nyamuk dan Cegah DBD, Pemkab HSS Bersih-bersih Serentak di Sekolah
TRIBUN-VIDEO.COM - Mencegah korban demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah, Pemerintah Kabupaten (Pembak) Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan kegiatan bersih-bersih serentak di lingkungan sekolah, yang dilaksanakan di Kecamatan Kandangan, Jumat (1/2/2019).
Kegiatan bersih-bersih meliputi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui berish-bersih pekarangan sekolah dan ruang kelas dari sampah tak terpakai, pot bunga, hingga membersihkan kembali saluran air di lingkungan sekolah, yang tersidementasi dan membuat tersumbatnya aliran air dan menimbulkan genangan.
Pantauanbanjarmasinpost.co.id, salah satu sekolah yang melaksanakan aksi tersebut adalah SMPN 1 Kandangan. Semua siswa dan para guru dikerahkan melakukan bersih -bersih tersebut.
Sekitar pukul 10.00 wita, Bupati HSS H Achmad Fikry didampingi Kepala Dinas Kesehatan Siti Zaenab dan Kepsek SMPN 1 Kandangan, memantau kegiatan siswa dan guru tersebut. Kepsek SMPN 1 Kandangan, Rosalina mengatakan, upaya menjaga kebersihan sekolah sebenarnya rutin dilakukan tiap hari. Namun, gerakan lebih intensnya hari ini dilakukan.
"Kalau hari ini kami membenahi saluran air, dengan tujuan agar aliran pembuangan air lebih lancar dan tak ada yang tergenang,"katanya.
Diakui, pada 2019 ini ada 10 siswa yang terinfeksi virus DBD dan sembilan di antaranya sudah sembuh, setelah mendapat perawatan di rumah sakit. "Soal penularannya, kami tak mengetahui apakah di lingkungan tinggalnya, atau tempat lain. Yang jelas untuk kebersihan, dihari biasapun dilakukan berish-bersih,"katanya.
Sebelumnya, Bupati HSS H Achmad Fikry menyatakan, gerakan serentak bersih-bersihdilaksanakan di sekolah, karena kebanyakan korbannya adalah anak sekolah berusia 13 sampai 15 tahun.
Bupati berharap, gerakan bersih-bersih lingkungan serentak ini tak hanya di sekolah. Tapi juga dilaksanakan di lingkungan rumah masing-masing,dimulai dari keluarga, lingkungan RT hingga desa/kelurahan masing masing di seluruh kecamatan.
"Mengapa harus bersih-bersih? Karena lebih efektif mencegah berkembangnya jentik ketimbang pogging. Kalau pogging, hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membasmi jentiknya. Selain itu dampak obat pestisidanya tidak baik untuk kesehatan,"kata Fikry.
Diapun mengimbau warga, agar secepatnya membawa anak atau anggota keluarga ke puskesmas terdekat atau rumah sakit, jika ada yang mengalami demam tinggi, untuk mencegah meninggal dunia karena virus nyamuk dengue tersebut.
"Pengobatan kan sudah digratiskan, jadi tak ada alasan tak punya biaya berobat, lalu tak membawa anak atau anggota keluarganya ke rumah sakit, "tandas Fikry.
Mengenai tingkat penderita DBD untuk 2019, Kadinkes Siti Zaenab mengakui cukup tinggi. Namun, dia mewanti-wanti agar wartawan tak bertanya data, saat wawancara di halaman SMPN 1 Kandangan pagi tadi. "2018 memang ada yang meninggal akibat DBD. Untuk 2019 tidak ada. Pencegahan yang diutamakan adalah pemberantasan sarang nyamuk sebagaimana diungkapkan Bupati tadi,"katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
Sumber: Banjarmasin Post
Live Update
Pria Bobol 4 Kantor di Pemkab HST demi Beli Miras, Pelaku Diringkus Polres Hulu Sungai Tengah
Selasa, 22 April 2025
Live Update
Angka Kematian Kasus DBD Meningkat, 15 Pasien Meninggal di RSI Sunan Kudus dalam 6 Bulan Terakhir
Jumat, 18 April 2025
To The Point
Pasien DBD Diberi Waktu 2 Jam untuk Ijab Kabul Nakes Pegangi Kantong Infus Selama Duduk di Pelaminan
Selasa, 15 April 2025
Live Update
Sakit DBD, Mempelai Pria di Sragen Nekat Langsungkan Pernikahan meski Kondisi Tangan Masih Diinfus
Selasa, 15 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.