Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Daerah

Misteri Keberadaan Anak saat Polwan Bakar Polisi di Mojokerto Terjawab, Sempat Diancam Juga

Senin, 10 Juni 2024 12:57 WIB
Tribunnews Bogor

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM-- Terjawab sudah keberadaan tiga anak saat polwan bakar polisi di Mojokerto, Jawa Timur.

Suami istri polwan dan polisi ini memiliki 3 orang anak.

Malahan polwan yang kini menjadi tersangka, ternyata baru 4 bulan lalu melahirkan anak kembar.

Briptu FN gelap mata sampai nekat membakar suaminya yang juga anggota polisi, Briptu RDW.

Akibat tindakan FN, RDW meninggal dunia pada Minggu (9/8/2024) di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menerangkan berdasar pengakuan FN, polwan merasa jengkel hingga membakar polisi di Mojokerto.

"Ini baru pertama kali, karena saking jengkelnya," katanya.

Ia menerangkan Briptu FN dan Briptu RDW memiliki tiga orang anak yang masih kecil.

Baca: Pilu, Ibu di Purworejo Cari Anaknya yang Pergi Selama 31 Tahun, Rupanya Sudah Meninggal Dunia

Anak pertama FN masih berusia 2 tahun.

"Pertama dua tahun, kedua ini 4 bulan. Ini kan makin banyak membutuhkan biaya," kata Kombes Dirmanto.

Namun bukannya bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan anak, Briptu RDW malah menghabiskan uang gaji ke-13 untuk main judi online.

"Sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ke 3 anaknya dipakai untuk main judi online, ini temuan sementara kami," kata Dirmanto.

"Kejengkelan iti yang membuat FN akhirnya khilaf," tambahnya.

Kombes Dirmanto menerangkan bahwa saat polwan bakar polisi di Mojokerto, tiga anak ini tak berada di rumah, Kompleks Asrama Polres Mojokerto.

"Saat kejadian anaknya sedang diasuh babysitter atau ART yang ada di sana, tidak di rumah, sedang dibawa keluar," katanya.

Setelah suaminya terbakar, FN masih berpikiran untuk menolongnya.

Kata Dirmanto, FN juga yang membawa RDW ke rumah sakit.

"FN juga mempunyai tanggung jawab besar untuk menolong yang bersangkutan," katanya.

Baca: Pertama Kali Hizbullah Mencoba Jatuhkan Jet Tempur Israel Pakai Rudal Anti-Pesawat, IDF Terkejut

Bahkan sesampainya di rumah sakit, ia meminta maaf pada korban.

"FN minta maaf ke sang suami atas perilakunya," katanya.

Kombes Dirmanto mengatakan kini Briptu FN mengalami trauma usai polwan bakar polisi di Mojokerto.

"Trauma mendalam dan kini mendapat pendampingan," katanya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri menerangkan polwan bakar polisi di Mojokerto berawal saat Briptu FN mengecek nominal gaji ke-13 di ATM.

Dia syok mendapati gaji ke-13 yang harusnya Rp 2,8 juta justru tersisa Rp 800 ribu.

Briptu FN langsung menelpon RDW untuk segera pulang agar menjelaskan kondisi itu.

Dalam perjalanan pulang, Briptu FN membeli bensi dalam kemasan air mineral.

Ia memfoto depan anak dan dikirim ke Briptu RDW.

"Bila tidak pulang, semua anak-anak akan dibakar".

Sebelum suaminya pulang, FN menyuruh ART membawa 3 anaknya keluar rumah.

Mereka berdua lalu ribut di dalam rumah dengan kondisi pintu terkunci.

Briptu FN memborgol tangan kiri Briptu RDW dikaitkan ke tangga di garasi.

Dalam posisi duduk, Briptu RDW disiram bensin pada bagian wajah dan tubuhnya.

Ia sebenarnya sempat berusaha menyelamatkan diri, namun tak bisa karena tangannya diborgol.

Setelah dievakuasi oleh Briptu FN dan tetangga, Briptu RDW meninggal dunia dengan luka bakar sebesar 96 persen.

"9 Juni 2024 sekira pukul 12.55 (WIB) korban RDW meninggal dunia secara medis," kata AKBP Daniel S Marunduri.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Keberadaan Anak Saat Polwan Bakar Polisi di Mojokerto, Bayi Kembar 4 Bulan, Sempat Diancam

#viral #shorts #mojokerto #polwan #polisi

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Danar Pamungkas Sugiyarto
Sumber: Tribunnews Bogor

Tags
   #Polwan   #Mojokerto

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved