TRIBUNNEWS UPDATE

Identitas Pegi Disebut Bang Mamut Tukang Bakso dan Dijadikan Kambing Hitam Kasus Vina, Ini Faktanya

Kamis, 23 Mei 2024 13:36 WIB

Tribun Jabar

TRIBUN-VIDEO.COM - Beredar percakapan WhatsApp yang menyebut jika Pegi Setiawan, tersangka pembunuh Vina dan Eki merupakan tukang bakso di Jalan Palem Raya, Bandung, Jawa Barat.

Merespons hal itu, aparat kepolisian menyebut jika chat tersebut adalah hoaks.

Dari percakapan itu, salah seorang anggora grup dengan nama Agus menyebut jika Pehi merupakan tukang bakso di kompleks rumahnya.

Baca: Sosok Pegi Alias Perong DPO Pembunuhan Vina Cirebon yang Ditangkap di Bandung, Ini Kaya Tetangganya

Namun menurutnya, nama tukang bakso tersebut ialah Bang Mamut.

Ia juga menyebut jika polisi mengubah identitasnya menjadi Egi.

"Itu tukang bakso langganan gua di Bandung Palem Raya. Heran pantes akhir2 ini kagak jualan ternyata dijadiin kambing hitam. Namanya Bang Mamut umur 35-38 kalau ga salah ya, orangnya baik. Gua dengar-dengar dia dibikin identitas Egi Polisi ni licik guys," tulis Agus dalam Grup percakapan dengan nama Kawal Kasus Vina.

Tim dari Tribun kemudian melakukan penelusuran ke alamat yang dimaksud yaitu di Perumahan Palem Permai.

Perumahan tersebut merupakan perumahan elit yang memiliki akses one gate sistem dan dijaga oleh dua orang satpam setiap shift nya.

Salah seorang satpam, Ude mengatakan, pedagang dari luar diberikan izin untuk berkeliling jualan di dalam area perumahan.

Baca: Pegi Diduga Jadi Otak Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Polisi Masih Dalami Informasi

"Pedagang bakso ada, ada yang didorong, dipukul sama yang pakai motor. Ada tukang jahit juga yang suka masuk ke sini," ujar Ude, Kamis (23/5/2024).

Saat ditunjukkan foto Pegi alias Perong yang disebut sebagai pedagang bakso di perumahan tersebut, Ude mengaku tidak tahu.

"Tidak pernah lihat, tukang bakso yang biasa ke sini mah bukan ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan juga memberikan reaksi.

Ia mengatakan jika informasi tersebut tidak benar.

"Jangan dipercaya, hoax," ujar Surawan.

Ia meminta agar masyarakat tidak berspekulasi dan tergiring opini-opini yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.

(Tribun-Video.com/TribunJabar.id)