Mancanegara
Ikut Bela Iran, Rusia Salahkan AS atas Jatuhnya Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengomentari kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) telah memperburuk keselamatan penerbangan Iran.
Lavrov menjelaskan, negara-negara yang disanksi oleh Washington tidak menerima suku cadang, termasuk penerbangan.
Jika suku cadang tidak tersedia, maka dapat menurunkan tingkat keselamatan.
Padahal Iran adalah pembeli utama helikopter AS di bawah pemerintahan Shah, sebelum Revolusi Islam tahun 1979.
Baca: Putin Tegaskan akan Penuhi Janji seusai Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas di Kecelakaan Helikopter
Sanksi yang diterapkan selama beberapa dekade telah mempersulit Iran mendapatkan suku cadang dari Washington.
"Amerika tidak menyangkal hal ini, namun kenyataannya adalah bahwa negara-negara lain yang terkena sanksi oleh Amerika Serikat tidak menerima suku cadang untuk peralatan Amerika, termasuk penerbangan," kata Lavrov, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (22/5/2024).
Adapun helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi saat kecelakaan berjenis Bell 212.
Helikopter ini diproduksi oleh Bell Textron di Texas dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Baca: Tangis Pilu Tim Penyelamat saat Temukan Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi, Lantunkan Doa saat di TKP
Eks Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebelumnya menyalahkan AS atas kecelakaan yang menewaskan Raisi.
Pasalnya, Washington menjatuhkan sanksi terhadap penjualan industri penerbangan ke Iran.
Sanksi tersebut pada akhirnya membuat Iran kesulitan memelihara fasilitas penerbangan.
Namun terkait penyebab pasti jatuhnya helikopter, Iran saat ini masih melakukan investigasi.
(*)
# presiden iran # ebrahim raisi meninggal # menlu rusia # rusia # amerika serikat # iran # kecelakaan helikopter
Video Production: Yogi Putra Anggitatama
Sumber: Sumber Lain
Live
Senjata Terlarang AS Bom "GBU-39" Dipakai untuk Menyerang Yaman hingga Netanyahu Alami Kecelakaan
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Iran Pamer Kapal Peluncur Rudal! Pakai Teknologi Canggih, Mampu Capai Kecepatan 215 Km per Jam
Rabu, 30 April 2025
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Hancur Lebur, Kharkiv Diserang Besar-besaran Rusia, Bangunan Terbakar, Puluhan Orang Terluka
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Detik-detik Markas IDF Meledak Digempur Al Qassam & Al Quds, Zionis 'Lumpuh' hingga Jasad Berceceran
Rabu, 30 April 2025
Tribun Video Update
AS Ketar-Ketir dengan Program Nuklir Iran hingga Serangan Pembantaian AS di Yaman Dikecam
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.