Hashim Djojohadikusumo Angkat Bicara Soal Klaim Jokowi Tidak Keluarkan Uang di Pilgub DKI 2012
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUN-VIDEO.COM - Pernyataan Jokowi dalam debat perdana yang menyebutkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk maju dalam Pilgub DKI 2012 lalu, membuat kubu Prabowo-Sandi angkat bicara.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo membenarkan bahwa Jokowi tidak mengeluarkan uang selama Pilgub DKI. Lantaran menurut Hashim, yang merupakan adik kandung Prabowo tersebut, uang berasal dari kantong pribadinya.
"Pak Jokowi tidak keluarkan uang karena uangnya dari saya, uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu," ujar Hashim di Media Center Prabowo, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin makam, (21/1/2019).
Menurut Hashim dalam pencalonan sebagai gubernur DKI, 7 tahun lalu, Jokowi beberapa kali mendatangi kantornya. Karena Jokowi-Basuki Tjahja Purnama (Ahok) saat itu diusung Gerindra dan PDIP, maka Jokowi meminta bantuannya untuk mendanai Pilgub DKI melawan petahana saat itu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
"Mengenai dana pak Jokowi beberapa kali datang ke saya dan saya ada catatan itu ada data itu, kami bantu untuk pak Jokowi," katanya.
Hashim membenarkan bahwa Jokowi tidak mengeluarkan mahar karena Gerindra yang ikut mengusung Jokowi memang tidak meminta mahar. Namun apabila disebut Jokowi tidak mengeluarkan uang selama Pilgub DKI, karena uang itu berasal darinya.
Oleh karena itu Hashim mengatakan ia sempat heran saat debat Jokowi mengatakan dalam pencalonannya di Pilgub DKI, Jokowi menyebut tidak menggunakan uang sepeser pun. Hal itu menurutnya sangat tidak masuk akal.
"Maka saya heran waktu di debat kok nggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal 100 atau 300 ribu, belum kaos baliho, baju kotak-kotak kami yang biayai," pungkasnya
Pernyataan Jokowi yang menyebut tidak mengeluarkan uang sepeser pun berawal dari pertanyaan moderator debat Imam Priyono soal perilaku korupsi para pejabat yang ditenggarai akibat tingginya biaya yang dikeluarkan.
Pertanyaan tersebut dilontarkan moderator, Imam Priyono untuk Jokowi dan Maruf Amin.
Jokowi menjawab, yang menjadi kunci agar terhindarnya perilaku korupsi adalah dalam proses rekrutmen harus berbasi kepada kompetensi, bukan finansial dan nepotisme.
Setelah mendapat tanggapan dari Prabowo Subianto, Jokowi kembali menegaskan kalau rekrutmen berbasis kompetensi dan bukan finansial adalah kunci utama.
"Contohnya saya, saat saya pemilihan Wali Kota (Solo), saya menggunakan anggaran sangat kecil. Saat pemilihan Gubernur (DKI Jakarta) saya tak mengeluarkan biaya. Pak Prabowo pun tahu mengenai itu. Tetapi memang ini sekali lagi memerlukan sebuah proses yang panjang, artinya pergerakan politik bisa dimulai dari relawan, keinginan publik untuk mendepatkan pemimpin publik tanpa mengedepankan finansial," kata Jokowi.(*)
Reporter: Taufik Ismail
Videografer: Taufik Ismail
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Kelakar Jokowi yang 'Cemburu' saat Letkol Teddy Disambut Lebih Meriah: yang Presiden Gue Nih
Jumat, 2 Mei 2025
Terkini Nasional
Resmi Lapor ke Polda Metro Jaya, Iriana Marah jika Foto Pernikahan dengan Jokowi Dipermasalahkan?
Jumat, 2 Mei 2025
To The Point
Sikap Jokowi Dibanding-bandingkan dengan Eks Presiden AS Obama soal Menanggapi Tuduhan Dokumen Palsu
Jumat, 2 Mei 2025
Terkini Nasional
Dianggap Sepele! Eks Ketua KPK Dukung Roy Suryo Cs, Sebut Laporan Jokowi soal Ijazah Cuma 'Kerikil'
Jumat, 2 Mei 2025
Nasional
MENOHOK! REFLY HARUN Tuding Hercules Bekingi Jokowi, Datangi Massa Pertanyakan Ijazah di Solo
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.