Kamis, 15 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Netanyahu Marah Dengar Kabar AS akan Jatuhkan Sanksi kepada Unit Militer Israel: Tidak Masuk Akal

Minggu, 21 April 2024 19:45 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam laporan rencana Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan sanksi terhadap unit militernya.

Sanksi tersebut menargetkan Batalion Netzah Yehuda atas dugaan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Menurut Netanyahu, rencana sanksi dari AS sangat tidak masuk akal.

Baca: Irak Balas Israel atas Serangan Mematikan di Baghdad, Kini Luncurkan Drone ke Kota Pelabuhan Eilat

Ia mengklaim bahwa militer Israel sedang berjuang memerangi teroris.

Sehingga, tuduhan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina dianggap tidak relevan.

Netanyahu mengaku dirinya sudah menghubungi pejabat AS untuk menentang kemungkinan sanksi tersebut.

"Niat untuk memberikan sanksi kepada unit di IDF adalah hal yang sangat absurd dan rendahnya moral," tulis Netanyahu di X, dikutip dari RT, Minggu (21/4/2024).

Adapun laporan terkait sanksi Washington terhadap unit militer Israel diterbitkan kantor berita AS, Axios pada Sabtu (20/4/2024).

Baca: Israel Terus Dirugikan saat Situs Vital IDF Dihancurkaan Pasukan Perlawanan, Runtuh dalam 24 Jam!

Disebutkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan segera mengumumkan sanksi tersebut.

Dalam konferensi pers di Italia pada Jumat (19/4/2024), Blinken mengaku sudah mengambil keputusan.

Ia menegaskan bahwa AS menerapkan Hukum Leahy secara menyeluruh, tak terkecuali terhadap Israel.

Dalam Undang-Undang Leahy, Departemen Luar Negeri dan Pertahanan dilarang memberikan bantuan militer kepada tentara asing jika terbukti melanggar HAM.

Menurut salah satu sumber Axios, penetapan tersebut didasarkan pada insiden yang terjadi sebelum serangan Hamas 7 Oktober di Israel selatan.

Insiden yang dimaksud adalah kematian Ommar Assad (78) pada 2022.

Baca: Kelompok Hacker Tembus 20 Gigabyte Database Dokumen Militer Israel, Ancam Bakal Sebar Luaskan

Saat itu, ia ditahan oleh tentara Netzah Yehuda di sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat dengan kondisi tangan diikat dan mulut disumpal.

Assad diduga juga menerima kekerasan fisik dari tentara Israel tersebut. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # Netanyahu # perang # Israel # Amerika Serikat

Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Agung Tri Laksono
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved