Top News
Putin Murka, Pelaku Teroris di Moskow Bukan 'ISIS' tapi Jaringan Kelompok Nasionalis Ukraina
TRIBUN-VIDEO.COM - Para tersangka yang melakukan serangan teroris di Balai Kota Crocus di Moskow memiliki “hubungan dengan kaum nasionalis Ukraina.
ISIS ternyata sebagai topeng para pelaku teror agar dalang intelektualnya terlindungi dari aksi teror.
ISIS memang menjadi proxy negara super power untuk merusak kestabilan negara-negara lainnya yang dianggap bertentangan dengan negara yang membentuk ISIS.
Amerika dan Israel disebut-sebut sebagai negara yang mengelola organisasi ISIS.
Baca: Cerita Suka Duka Sabine Lyla Puasa di Rusia, Tak Dengar Suara Adzan hingga Tak Bisa War Takjil
Teori itu terungkap karena ISIS tidak pernah menyerang Amerika Serikat dan juga Israel.
Dugaan itu juga diperkuat dengan senjata para militan ISIS yang kebanyakan dari Amerika Serikat.
“Sebagai hasil kerja sama dengan para teroris yang ditahan, pemeriksaan perangkat teknis yang disita dari mereka dan analisis transaksi keuangan, bukti hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina telah diperoleh,” Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki serangan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Rusia telah mengatakan sejak awal bahwa mereka berupaya mengaitkan Ukraina dengan serangan tersebut, meskipun Kyiv telah membantahnya dan kelompok teroris Daesh telah mengaku bertanggung jawab.
Baca: Rusia Ragu Klaim ISIS Dalang Serangan Maut Konser di Moskwa, Tuding AS-Ukraina-Israel
Dalam sebuah pernyataan, Komite Investigasi negara bagian mengatakan untuk pertama kalinya bahwa mereka telah menemukan bukti adanya kaitan dengan Ukraina. Meskipun mereka menjelaskan sifat dari bukti yang dituduhkan, mereka tidak mempublikasikannya.
“Sebagai hasil kerja sama dengan teroris yang ditahan, mempelajari perangkat teknis yang disita dari mereka, dan menganalisis informasi mengenai transaksi keuangan, diperoleh bukti adanya hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina,” kata pernyataan itu.
Dikatakan bahwa para penyerang telah menerima sejumlah besar uang tunai dan mata uang kripto dari Ukraina, dan tersangka lain yang terlibat dalam pendanaan teroris telah ditahan.
Sebelas orang ditangkap dalam 24 jam pertama setelah serangan Jumat lalu dan delapan di antaranya, termasuk empat tersangka pria bersenjata, telah ditempatkan dalam tahanan pra-sidang. Tujuh berasal dari negara bagian Tajikistan di Asia Tengah dan satu lagi berasal dari Kyrgyzstan.
Baca: MISTERI Motif ISIS Targetkan Rusia dalam Tragedi Penembakan Massal di Balai Kota Crocus Moskow
Amerika Serikat telah secara terbuka memperingatkan sebelum konser penembakan tersebut bahwa mereka telah menerima informasi intelijen tentang kemungkinan serangan oleh ekstremis di Rusia. Para pejabat AS mengatakan mereka yakin Daesh-Khorasan, cabang jaringan tersebut di Afghanistan, yang bertanggung jawab.
Rusia merasa curiga bahwa AS dapat menyebutkan nama tersangka pelaku serangan itu segera setelah serangan itu terjadi. Kepala dinas keamanan FSB Rusia mengatakan awal pekan ini, sekali lagi tanpa memberikan bukti, bahwa ia yakin Ukraina, bersama AS dan Inggris, terlibat.
Analis keamanan Barat mengatakan serangan itu menimbulkan pertanyaan tentang sumber daya dan prioritas badan intelijen Rusia yang selama ini fokus pada perang Ukraina dan kebutuhan untuk membasmi oposisi di Rusia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul ISIS Jadi Topeng, Pelaku Teroris di Moskow Terkait Dengan Kelompok Nasionalis Ukraina
Vp: Rania A.
# teroris # Moskow # ISIS # Penembakan di Gedung Konser Crocus # putin
Reporter: alfin wahyu
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribun Pekanbaru
TRIBUNNEWS UPDATE
Donald Trump Klaim Rusia Inginkan Perdamaian di Ukraina, Walaupun Awalnya Disebut Memanfaatkan Kyiv
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Putin Disebut Zelensky Punya Taktik Manipulasi Gencatan Senjata hingga Buat Rakyat Harus Tunggu Lama
Selasa, 29 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Zelensky Kritik Putin Sebut Pakai Taktik Manipulasi Gencatan Senjata, Rakyat Harus Tunggu 8 Mei
Selasa, 29 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Rusia Umumkan Gencatan Senjata Selama 3 Hari, Ukraina Ragukan Keputusan Putin
Selasa, 29 April 2025
Tribunnews Update
Akhirnya, Putin Umumkan Gencatan Senjata dengan Ukraina Setelah Perang sejak 2022: Digelar 3 Hari
Senin, 28 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.