Anies-Muhaimin Langsung Daftarkan Gugatan di MK, Yusril Siap Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar langsung mendaftarkan gugatan hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Anies-Muhaimin langsung melayangkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada pagi ini Kamis (21/3).

Di sisi lain Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menegaskan dirinya siap membela Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di MK.

Yusril siap memimpin tim hukum pembela Prabowo-Gibran untuk menghadapi gugatan sengketa hasil Pilpres di MK.

Baca: Momen Bahagia Titiek Soeharto atas Kemenangan Prabowo Jadi Presiden, Cipika-cipiki & Lempar Senyum

Baca: Aksi Mayor Teddy Sigap Bantu Prabowo hingga Rela Ngemper Sibuk Tulis Catatan di Pidato Kemenangan

Pernyataan itu disampaikan Yusril di kediaman Prabowo pada Rabu (20/3).

Adapun tim hukum pembela Prabowo-Gibran berisi 36 advokat.

Yusril mengatakan dari 36 advokat itu terdapat masing-masing tiga pengacara yang merupakan kader Partai Gerindra, Golkar dan Demokrat.

Sisanya merupakan advokat profesional yang sengaja disiapkan untuk menghadapi gugatan sengketa hasil Pilpres.

Baca: Reaksi Kaesang Disorot saat Prabowo Mendadak Puji Jokowi di Pidato Kemenangan: Beliau Rangkul Saya

Yusril memastikan tim tersebut sudah terbentuk dan siap bekerja.

Menurut Yusril, tim pembela Prabowo-Gibran sedang menunggu gugatan dari pasangan calon nomor urut 1 dan 3 di MK.

"Kami menunggu. Kalau sekiranya ada sengekta yang diajukan oleh kedua paslon yang lain ya kami akan mengajukan permohonan kepada MK untuk diterima sebagai pihak terkait dalam perkara tersebut," kata Yusril. (Tribun-Video.com/WartaKotalive.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Yusril Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK: Kami Menunggu Gugatan Kubu 01 dan 03

Host: Umi Wakhidah
Vp: Nur Rohman Urip

# Anies-Muhaimin # gugatan # Mahkamah Konstitusi (MK) # Yusril Ihza Mahendra