Ganjar-Mahfud Bawa Kapolda Jadi Saksi di MK Dikritik, Polri Terpecah Belah dan Masuk Politik Praktis

TRIBUN-VIDEO.COM - Kubu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menyatakan bakal membawa Kapolda sebagai saksi sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kapolda dijadikan saksi sengketa Pilpres itu menuai kritikan keras.

Langkah itu dinilai menimbulkan kegaduhan publik.

Pernyataan itu disampaikan oleh Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha pada Selasa (12/3).

Baca: Soratan Suara Ganjar yang Suram di Jawa Tengah Meski 10 Tahun Jabat Gubernur, Ini Kata Pengamat!

Anthony mengatakan langkah itu merupakan hal ngawur karena bisa memecah belah Polri.

“Manuver tim 03 yang rencana membawa seorang Kapolda untuk menjadi saksi di MK merupakan hal yang ngawur dan bisa memecah belah polri, tentunya hal tersebut bagi kami merupakan isu liar yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.” Ujar Antony.

Menurut Antony, pernyataan Kapolda jadi saksi justru menarik Polri ke dalam politik praktis.

Baca: NasDem Tantang Parpol Pendukung Hak Angket | Ramalan Puan PDIP Anjlok Benar | Jateng Care ke Jokowi

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengatakan pihaknya akan membawa seorang Kapolda untuk jadi saksi sengketa Pilpres.

Politisi PDIP itu mengklaim pihaknya memiliki bukti adanya aparat desa yang dipaksa polisi untuk memilih paslon tertentu.

Tak hanya Kapolda, Tim Hukum Ganjar Mahfud juga akan mengajukan sejumlah ahli dalam sengketa Pilpres di MK. (Tribun-Video.com/TribunJakarta.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Klaim Tim Ganjar-Mahfud Bakal Bawa Kapolda Jadi Saksi di MK Dikritik, Dianggap Pecah Belah Polri

Host: Umi Wakhidah
VP: Nur Rohman Urip

# Ganjar # Mahfud MD # Kapolda # Saksi # Kecurangan Pemilu